Pandeglang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengadakan Kegiatan Pendampingan, Skrining, dan Evakuasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di halaman Kantor Dinas Kesehatan setempat, Rabu.
Pendampingan dilakukan bekerjasama dengan bersama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS. Marzoeki Mahdi (PKJN RSMM) Kemenkes RI di Bogor.
Sebanyak 30 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat, termasuk ODGJ yang mengalami pemasungan, dilakukan pemeriksaan, pengobatan serta rehabilitasi antar jemput gratis oleh Pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang, melalui Dinas kesehatan dan lintas sektor terkait, bersama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi, Bogor.
Sebelumnya, pasien ODGJ yang akan berangkat harus melalui beberapa tahapan mulai dari pemberkasan sampai dengan persetujuan pihak keluarga. Bahkan, pasien ODGJ satu persatu dilakukan pemeriksaan oleh Tim PKJN-RSJMM, sampai diberikan pemasangan nama dan gelang pasien.
Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eni Yati mengatakan, bahwa kegiatan ini membantu menangani penanganan masalah kesehatan jiwa di daerahnya. Menurutnya pelayanan ini semuanya dilakukan secara gratis, dari mulai antar jemput hingga perawatan dan pengobatannya.
Ia mengaku, evakuasi masalah ODGJ berat di Pandeglang ini kali pertama di lakukan, tetapi jika berkaitan dengan program kegiatan Dinkes terkait penanganan ODGJ di Pandeglang sudah rutin dilakukan oleh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang, baik pengobatan atau pun pemantauannya.
“Mereka orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ dari masing masing kecamatan di Kabupaten Pandeglang, di evakuasi atau di rujuk ke rumah sakit jiwa dr H Marzoeki Mahdi Bogor agar para ODGJ memperoleh pengobatan lebih tepat dalam rangka penyembuhan,” katanya.
Eni Yati menyampaikan, bahwa banyak ODGJ tercatat di Kabupaten Pandeglang, terdapat sekitar 1784 ODGJ yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Pandeglang, termasuk ODGJ berat di dalamnya. Namun semuanya itu sudah dalam pemantauan Dinkes Pandeglang.
“Pasien ODGJ di Kabupaten Pandeglang saat ini berjumlah seribu orang lebih yang masuk dalam pantauan tim kesehatan, dua diantaranya dalam kondisi di pasung,” tutur Eni.
Baca juga: Polda Banten sosialisasi cegah intoleransi ke pelajar di Pandeglang
Eni Yati menambahkan, tindak lanjut penanganan ODGJ pasca perawatan sangat penting untuk dilakukan. Pasien harus tetap di berikan obat secara teratur, kontrol secara rutin, komunikasi yang aktif. Aktivitas bertahap sesuai kemampuan, dan resosialisasi kepada masyarakat.
Promotor kesehatan RSJ dr H Marzoeki Mahdi, Iyep Yudiana menyebut, pihaknya menerjunkan 10 tim medis yang terdiri dari beberapa orang dokter spesialis. Rencananya pasien ODGJ ini akan di rawat selama sekitar dua pekan di RSJ dr H Marzoeki Mahdi Bogor.
Iyep menjelaskan lebih lanjut, edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa perawatan ini bukanlah akhir dari proses pemulihan pasien.
"Perawatan ODGJ di RS Marzoeki Mahdi Bogor bukanlah akhir dari pengobatan pasien, tetapi merupakan awal dari proses pemulihan pasien secara terus menerus melalui minum obat dan kontrol secara rutin," ucapnya. (adv)
Baca juga: Lebak dan Pandeglang disebut rawan tinggi pelanggaran netralitas ASN
Dinkes Pandeglang lakukan pendampingan hingga evakuasi ODGJ berat
Rabu, 11 September 2024 20:04 WIB