Kepala BI Provinsi Banten, Ameriza Ma'aruf Moesa, di Tangerang, Jumat, mengatakan, aspek pembiayaan layanan keuangan syariah di Provinsi Banten hanya berkontribusi sebesar sembilan persen dari total keseluruhan pembiayaan.
"Kegiatan ini digelar sebagai upaya akselerasi untuk mewujudkan ekosistem halal dan menggenjot ekonomi syariah," katanya.
Adapun dari sisi dana pihak ketiga (DPK), perbankan syariah baru berkontribusi sebesar 11,94 persen di Banten pada triwulan II 2024.
"Masyarakat Banten lebih memilih keuangan konvensional dibandingkan dengan keuangan syariah. Maka semakin diperlukan sinergi untuk memperluas sistem keuangan syariah di Banten," katanya.
Baca juga: BI gandeng UMKM kampanyekan pembayaran QRIS di Tangerang Festival
Baca juga: BI gandeng UMKM kampanyekan pembayaran QRIS di Tangerang Festival
Menurut dia, salah satunya yakni dengan mendongkrak ekonomi syariah melalui perluasan pangsa pasar, karena keuangan syariah memiliki potensi yang sangat besar sebagai motor perekonomian, baik secara regional, maupun daerah.
"Maka pada gelaran shafara tahun ini, BI Banten memilih pusat perbelanjaan untuk menyasar kalangan anak muda terutama generasi Y dan Z, supaya masyarakat lebih banyak mengetahui dan mencintai ekonomi syariah," katanya.
Kegiatan shafara x Ferba 2024 ini digelar di Bintaro Jaya X Change, Tangerang, Banten selama tiga hari mulai 30 Agustus sampai 1 September 2024.
Shafara tahun ini dikemas dengan berbagai sarana edukasi peningkatan inklusi keuangan syariah, diantaranya syariah forum, syasyar fair, dan syariah competition.
"Untuk pameran juga ada aspek bisnis, dengan diadakan di tempat yang lebih ramai ini, omzet tahun lalu Rp2,7 miliar mudah-mudahan tahun ini bisa lebih dari itu," katanya.
Selain menghadirkan UMKM, BI Banten juga menampilkan pameran dengan mengenalkan mata uang rupiah serta peralatan mesin hitung uang kuno bahkan alat pembuatan uang logam kuno.
Baca juga: Bank Indonesia Banten temukan 1.025 lembar uang palsu