Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak lima kecamatan di daerah itu mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Lebak, Selasa, mengatakan masyarakat yang dilanda krisis air bersih dan kekeringan tersebar di lima kecamatan, antara lain Desa Gunungbatu di Kecamatan Cilograng, Desa Cempa di Kecamatan Warunggunung, dan Desa Situregen di Kecamatan Panggarangan.
Selain itu juga Desa Prabugantungan di Kecamatan Cileles dan Desa Sangkanmanik di Kecamatan Cimarga.
Ia mengatakan warga yang mengalami krisis air bersih itu dipastikan ribuan Kepala Keluarga (KK), sebab untuk Desa Gunungbatu di Kecamatan Cilograng sudah mencapai 1.042 KK.
Baca juga: Kemarau, tiga desa di Lebak krisis air bersih
Baca juga: Kemarau, tiga desa di Lebak krisis air bersih
Selama ini, kata dia, BPBD Lebak sudah menangani krisis air di Desa Sangkanmanik, Kecamatan Cimarga, dengan mendistribusikan pasokan air bersih kepada masyarakat setempat.
Sedangkan empat kecamatan lainnya, kata dia, belum dilakukan penanganan pendistribusian pasokan air bersih akibat adanya kerusakan pada tiga kendaraan tangki.
"Secepatnya tiga unit kendaraan tangki sudah bisa dioperasikan untuk penanganan pendistribusian air bersih ke empat kecamatan itu," katanya.
Baca juga: Polres Serang beri bantuan sumur bor untuk penuhi air warga Lewilimus
Baca juga: Polres Serang beri bantuan sumur bor untuk penuhi air warga Lewilimus
Menurut dia, kemungkinan besar krisis air bersih di kabupaten meluas sehubungan dengan musim kemarau panjang atau El Nino.
BPBD Lebak memetakan pada 2024 jumlah daerah yang dilanda krisis air \dan kekeringan sebanyak 70 desa tersebar di 20 kecamatan.
"Kami minta warga yang mengalami krisis air bersih segera melaporkan ke BPBD Lebak untuk mendapatkan pasokan air bersih," kata Febby.
Sementara itu sejumlah warga pada Desa Cempa di Kecamatan Warunggunung mengaku mencari air bersih pada malam hari di sumur bawah tanah.
"Kami bisa memenuhi air bersih untuk keperluan mencuci dan mandi dari sumur yang dilakukan malam hari itu," kata Ahmad (40) warga Desa Cempa.
Baca juga: Dua pekan terakhir, Situ Ciwaka di Walantaka mengering
Baca juga: Dua pekan terakhir, Situ Ciwaka di Walantaka mengering