"Kami dari tim manajer memang sudah tidak heran, karena memang Rizki mendapatkan porsi latihan dengan tidak biasa di angkatan besi itu," ujar Haridoyo di Serang, Banten, Jumat.
Meski begitu ia mengatakan tim manajer dan sasana sempat khawatir pada angkatan pertama yang gagal. Namun dengan kemampuan tim pelatih yang mumpuni, kata dia, akhirnya Rizki dapat bangkit dan berhasil meraih medali emas.
"Sempat kaget dan khawatir pada angkatan pertama karena sempat gagal. Tapi pada akhirnya semua yang hadir saat nonton bareng di sasana, Jumat dini hari berteriak terharu, karena Rizki berhasil bangkit," katanya.
Baca juga: Lifter asal Kota Serang Rizki Juniansyah tambah emas olimpiade untuk Indonesia
Baca juga: Lifter asal Kota Serang Rizki Juniansyah tambah emas olimpiade untuk Indonesia
Pihaknya pun mengaku bangga atas keberhasilan yang diraih oleh Rizki Juniansyah yang dapat mengharumkan nama Indonesia dan khususnya Provinsi Banten.
Karenanya, Haridoyo berpesan agar capaian ini tidak membuat Rizki Juniansyah merasa puas, karena ke depan masih ada multi event lainnya yang harus dilalui.
"Ini harus dijadikan langkah awal oleh Rizki dan menjadi pemacu semangat serta bekal untuk kegiatan berikutnya," kata Haridoyo.
Diketahui Rizki Juniansyah sukses meraih medali emas pada Olimpiade Paris, Jumat 9 Agustus 2024 dini hari. Rizky mampu mengalahkan lawan-lawannya pada Olimpiade Paris 2024 dengan mencatatkan angkatan 155 kg untuk Snatch, 199 kg untuk Clean and Jerk dengan total angkatan 354 kg.
Angkatan Rizki Juniansyah tersebut sekaligus memecahkan rekor Olimpiade pada angkatan Clean and Jerk Men's 73 kg, yang sebelumnya dipegang oleh pesaingnya asal Tiongkok, Shi Zhiyong dengan catatan 198 kg.
Baca juga: Catat sejarah di Olimpiade Paris, Rizki Juniansyah akui emosional