"Sistem zonasi sudah tidak cocok untuk mutu pendidikan, karena sejauh ini tidak membawa perubahan pada mutu pendidikan kita, justru membuat sekolah swasta tidak berdaya dan terpuruk," kata Pembina FOKKS Kota Serang Hernida di Serang, Kamis.
Ia meminta Pemerintah Kota Serang maupun pusat agar dapat mengembalikan sistem PPDB pada sistem nilai Ebtanas murni (NEM) yang berfokus pada hasil ujian akhir yang menjadi acuan utama dalam menentukan kelulusan dan penerimaan siswa di jenjang pendidikan berikutnya.
"Kalau kita maunya PPDB ini kembali lagi seperti dulu melalui sistem NEM dan tes yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Kalau sekolah berbasis Islam kan pasti tesnya seperti mengaji, jangan ada zonasi, jadi kita bersaing dengan kualitas," katanya.
Baca juga: 4.683 kursi masih kosong pada PPDB SMA di Banten
Baca juga: 4.683 kursi masih kosong pada PPDB SMA di Banten
Ia berharap dapat mengembalikan pendidikan jadi lebih bermutu sesuai dengan tagline Diknas sekolah bermutu, maka bersama-sama mencari solusi agar kedepannya membawa kemajuan untuk pendidikan, baik negeri ataupun swasta.
"Untuk sekolah swasta belum ada signifikansi siswa yang mendaftar, masih sama seperti tahun lalu. Hampir 70 persen sekolah swasta siswanya di bawah 20 orang," katanya.
Pihaknya berharap Pemkot Serang dapat memperhatikan sekolah swasta. Karena, menurutnya, sekolah swasta juga memiliki potensi yang sama dengan sekolah negeri.
"Ibaratnya kita sudah berjuang secara internal, tapi kalau eksternalnya tidak mendukung, sama saja kita akan mati," katanya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, FOKKS akan melayangkan surat ke Pj Wali Kota Serang terkait PPDB sistem zonasi yang tidak sesuai di Kota Serang dan membuat sekolah swasta terpuruk.
Baca juga: Inspektorat Kabupaten Serang kawal PPDB 2024 jujur dan tertib
Baca juga: Inspektorat Kabupaten Serang kawal PPDB 2024 jujur dan tertib