Pengawas Mutu Hasil Pertanian DKPPP Serang Mirah, di Serang, Selasa, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi di Kota Serang pada 2024 mencapai 2.713 ton untuk jenis Urea, 1.148 ton untuk jenis NPK Phonska, dan 941 ton pupuk organik.
"Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan alokasi tahun 2023. Pada tahun 2023 alokasi Urea hanya sebanyak 1.586 ton dan NPK sebanyak 1.146 ton," katanya lagi.
Baca juga: 2024, Pupuk Indonesia sebut anggaran subsidi pupuk naik jadi Rp54 triliun
Baca juga: 2024, Pupuk Indonesia sebut anggaran subsidi pupuk naik jadi Rp54 triliun
Mira menjelaskan pupuk bersubsidi tersebut dialokasikan untuk 9.914 petani yang tergabung di 300 lebih kelompok tani yang mempunyai lahan pertanian di Kota Serang. Hal itu berdasarkan pendataan yang diajukan oleh para petani.
"Di luar 9.000 petani tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi. Kriterianya penerima pupuk subsidi itu memiliki lahan di bawah 2 hektare. Kalau di atas 2 hektare itu sudah dianggap mampu," katanya pula.
Satu orang petani di Kota Serang hanya mendapatkan 182 kg Urea dan 216 kg NPK. Pembeliannya sendiri, para petani harus membeli pupuk subsidi di kios yang berada di wilayahnya masing-masing.
"Di kios yang sudah ditunjuk. Misalkan saya tercatat di Kecamatan Serang, tidak bisa beli di Cipocok jadi harus sesuai sama lokasi pada saat kita mendaftar," ujarnya pula.
Harga pupuk Urea subsidi yaitu Rp2.250 per kg dan NPK Rp2.300 per kg. Kios-kios tidak diperkenankan menjual pupuk subsidi melebihi harga yang telah ditentukan.
"Jenis lahan pertanian di Kota Serang sendiri lebih didominasi lahan persawahan. Sedangkan hortikultura masih sedikit. Luas lahan baku sawah ada sekitar 8.475 hektare," katanya lagi.
Baca juga: 11.422 ton pupuk bersubsidi cukupi kebutuhan petani di Tangerang
Baca juga: 11.422 ton pupuk bersubsidi cukupi kebutuhan petani di Tangerang