Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta nelayan agar mewaspadai tinggi gelombang 4 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia guna menghindari kecelakaan laut.
"Kami berharap nelayan dapat mematuhi peringatan kewaspadaan sehingga tidak ada korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Lebak, Minggu .
Peringatan kewaspadaan tinggi gelombang 4 meter itu terjadi Minggu (30/6) sampai 1 Juli 2024 berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG).
Nelayan pesisir Perairan Selatan Banten dan Perairan Samudra Hindia mulai Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah dan Sawarna agar waspadai tinggi gelombang 4 meter.
Baca juga: Jawa hingga Papua diprakirakan masuki kemarau 28 Juni hingga 4 Juli
Baca juga: Jawa hingga Papua diprakirakan masuki kemarau 28 Juni hingga 4 Juli
Karena itu, peringatan kewaspadaan tersebut disampaikan untuk menghindari kecelakaan laut yang kerapkali dialami nelayan.
Begitu itu juga nelayan agar menggunakan pakaian pelampung dan wisatawan yang mengunjungi pesisir selatan Banten agar tidak berenang di sekitar pantai, karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut.
"Kami minta nelayan tetap waspada dan jika melaut agar menggunakan peralatan keselamatan dengan memakai pelampung," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Bayah Kabupaten Lebak sejak tiga pekan terakhir tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter.
Selain itu juga tangkapan relatif menurun drastis sehingga 350 nelayan di TPI Tanjung Panto sebagian besar tidak melaut.
"Kami lebih baik istirahat di rumah karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang 4 meter itu,"kata Rudi (45) nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Baca juga: Hujan disertai kilat diprakirakan terjadi di 23 provinsi
Baca juga: Hujan disertai kilat diprakirakan terjadi di 23 provinsi