Hasil tangkapan nelayan di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, sejak dua pekan terakhir menurun drastis akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi sampai 4 meter disertai angin kencang yang melanda perairan di daerah itu.
"Menurunnya tangkapan itu menyebabkan ekonomi nelayan juga menurun," kata Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading ditemui di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Nelayan pesisir Lebak yang berada di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia kini cukup terdampak karena tangkapan ikan menurun.
Tangkapan ikan nelayan kecil dengan perahu mesin beleketek atau motor tempel, panjang dua meter serta lebar 1,2 centimeter, seharian melaut biasanya mendapatkan rata-rata 100 kilogram, namun kini hanya 10 kilogram akibat cuaca buruk tersebut.
Baca juga: Gelombang 4 meter, nelayan selatan Banten tak melaut
Baca juga: Gelombang 4 meter, nelayan selatan Banten tak melaut
Tinggi gelombang Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,50 sampai 4,0 meter berdasarkan laporan BMKG.
"Dengan tangkapan menurun drastis maka kebanyakan dari sekitar 3.363 nelayan menghentikan kegiatan melaut," kata Wading.
Menurut dia, populasi ikan pelagis di pesisir selatan Lebak menjadi andalan nelayan, seperti jenis ikan besar antara lain ikan tuna, cakalang, layur, tenggiri, marlin, wahoo, sarden, barakuda dan tongkol.
Bahkan, ikan pelagis itu hingga kini tetap menjadi buruan para nelayan karena harganya relatif tinggi berkisar Rp40 ribu sampai Rp250 ribu per kilogram
"Kami meyakini dengan menurunnya tangkapan ikan transaksi pelelangan ikan sepi," kata Wading.
Baca juga: Hujan lebat disertai petir diprakirajan turun di sejumlah kota besar
Baca juga: Hujan lebat disertai petir diprakirajan turun di sejumlah kota besar
Yanto (55) seorang nelayan Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku sudah beberapa hari ini tidak melaut karena tinggi gelombang di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4,0 meter.
Bahkan,di antaranya belum lama ini hampir saja nelayan mengalami kecelakaan laut saat hendak menyandarkan perahu ke Pelabuhan Pangkalan Ikan (PPI) Binuangeun.
Beruntung, nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berlindung di belakang karang untuk menghindari terjangan gelombang besar.
"Kami selamat dari kecelakaan laut itu," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengimbau nelayan agar menggunakan alat keselamatan, di antaranya pelampung.
Sebagian besar nelayan di pesisir selatan Lebak mulai Pantai Binuangeun, Karangmalang, Bagedur, Cihara, Suka Hujan, Pasput, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Karangtaraje, Pulomanuk, dan Sawarna tidak melaut akibat cuaca buruk itu.
"Kami telah menyampaikan surat peringatan dini kewaspadaan gelombang tinggi ke seluruh TPI dan PPI Binuangeun agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Rizal.
Baca juga: Program bantuan alat tangkap dari KKP tingkatkan tangkapan nelayan Lebak
Baca juga: Program bantuan alat tangkap dari KKP tingkatkan tangkapan nelayan Lebak