Bantuan program alat tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat meningkatkan tangkapan nelayan Lebak, Banten, sehingga kehidupan masyarakat pesisir relatif baik dan sejahtera.
"Kami menerima bantuan program alat tangkap itu cukup dirasakan nelayan, terutama pendapatan ekonomi mereka," kata Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Pihaknya sebagai koordinator Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan pesisir selatan Lebak mengatakan penyaluran program alat tangkap tersebut berdampak terhadap peningkatan tangkapan juga mendongkrak pendapatan ekonomi nelayan.
Saat ini, tangkapan nelayan tradisional di pesisir selatan Lebak relatif lumayan dan kehidupan ekonomi keluarga mereka sejahtera.
"Bahkan, ribuan nelayan yang masuk anggota koperasi berjalan lancar untuk menyimpan kewajiban pokok," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak dorong nelayan kembangkan rumput laut
Baca juga: Pemkab Lebak dorong nelayan kembangkan rumput laut
Untuk pendapatan ekonomi nelayan tradisional itu bisa membawa uang ke rumah berkisar antara Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per hari.
Ia mengatakan, bantuan program alat tangkap yang disalurkan oleh KKP juga Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak sangat diinginkan oleh para nelayan tradisional.
Penyaluran bantuan program alat tangkap itu dikelola KUB nelayan setempat yang masuk anggota koperasi.
Berdasarkan data bantuan program alat tangkap tahun 2017 hingga 2023 berupa kapal dari KKP sebanyak 12 unit dan puluhan kapal lainnya yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Lebak serta Pemerintah Provinsi Banten.
Baca juga: Nelayan Lebak mulai tangkap BBL pasca terbit Permen Nomor 7/2024
Baca juga: Nelayan Lebak mulai tangkap BBL pasca terbit Permen Nomor 7/2024
Selain itu juga bantuan jaring, mesin dan pembangunan pelabuhan pendaratan ikan.
"Kami berharap tahun 2024 ini juga menerima bantuan program alat tangkap," ujar dia.
Suryadi (55) seorang nelayan Binuangeun Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya merasa bersyukur menerima bantuan kapal dari Pemerintah Kabupaten Lebak tahun 2022 dan kini bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp350 ribu per hari.
"Kami bersama keluarga sejahtera dengan pendapatan bersih Rp350 ribu per hari setelah menerima bantuan kapal dari pemerintah setempat," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan produksi tangkapan ikan di pesisir selatan Lebak sejak beberapa tahun terakhir ini naik hingga mencapai rata-rata 500 ton per bulan dengan nilai perguliran uang dari transaksi pelelangan hingga miliaran rupiah.
Pemerintah daerah dan Kementerian Kelautan Perikanan setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk menyalurkan bantuan kepada nelayan berupa alat tangkap dan kapal di atas 12 GT.
Penyaluran bantuan tahun 2024 sebanyak delapan unit kapal untuk meningkatkan tangkapan juga swasembada pangan ikan.
"Kami mengapresiasi produksi tangkapan meningkat 500 ton per bulan dari sebelumnya 350 ton per bulan," katanya.
Baca juga: Tangkapan ikan nelayan di selatan Lebak turun drastis
Baca juga: Tangkapan ikan nelayan di selatan Lebak turun drastis