Tangerang (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan kader agar pada pengukuran lingkar kepala dan tinggi badan, balita mengenakan pakaian tipis dan tidak memakai sepatu
Staf Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Naila Fauziatin di Tangerang, Banten, Senin, mengatakan pelaksanaan posyandu di Kota Tangerang sudah sangat baik dari mulai pendaftaran, pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan, serta pengobatan sudah sangat baik.
“Setelah kami melakukan peninjauan langsung, kami melihat bahwa pelayanan yang diberikan sudah sangat baik. Namun ada sedikit evaluasi yang sudah disampaikan langsung kepada Dinkes Kota Tangerang serta para kader," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Tangerang.
Baca juga: Bawa anak ke Posyandu, orang tua di Kecamatan Cibodas dapat hadiah
Naila menjelaskan tujuan dari adanya monitoring dan evaluasi dalam pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh provinsi di Indonesia agar dapat melihat langsung dan memastikan pelaksanaannya sudah sesuai dan tepat 100 persen dari laporan yang diberikan.
"Kami ingin memastikan pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dan tepat dari laporan yang disampaikan," katanya.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengatakan pelaksanaan pengukuran dan intervensi pencegahan stunting secara serentak dilakukan pada tiga posyandu yakni Posyandu Anggrek VI di Puskesmas Cipondoh, Posyandu Anggrek Rosalina di Puskesmas Baja, serta Posyandu Melati di Puskesmas Karawaci Baru.
Baca juga: Pemkab Tangerang targetkan 284.085 anak dapat akses posyandu
Kegiatan ini juga bertepatan dengan program khusus di Kota Tangerang yang dilaksanakan selama Juni yaitu Gertak Tangkas (Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas).
"Pelaksanaan monev oleh tim Kemenko PMK dilakukan pada ketiga posyandu yang ditunjuk sebagai lokasi peninjauan sebagai representasi dari pelayanan posyandu yang ada di Kota Tangerang,” kata Mugiya saat melakukan pendampingan di Posyandu Anggrek VI Komplek Garuda RT 01/06 Cipondoh
Mugi mengatakan kunjungan itu memberikan dampak positif kepada Kota Tangerang dari kegiatan yang telah dilakukan dalam pencegahan stunting. Selanjutnya diharapkan menjadi dukungan dari pemerintah pusat dalam mencegah stunting serta penyakit tuberkulosis pada anak.
“Alhamdulillah, tadi pun telah mendapatkan apresiasi dari tim Kemenko PMK bahwa Kota Tangerang sebagai satu-satunya daerah yang melaksanakan skrining tuberkulosis kepada balita. Tentunya ini merupakan salah satu tambahan layanan yang sangat diperlukan dalam program nasional,” katanya.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar intervensi stunting di 1.097 posyandu
Kemenko PMK minta pengukuran tinggi balita tidak pakai sepatu
Senin, 10 Juni 2024 15:30 WIB