Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa, di Serang, Banten, Kamis, mengatakan telah mendistribusikan uang sebesar Rp3,88 triliun atau meningkat sebesar 3 persen dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,78 triliun.
"Rata-rata harian pendistribusian uang mencapai Rp129 miliar meningkat dibandingkan rerata periode Ramadhan tahun lalu yang mencapai Rp126 miliar," katanya.
Baca juga: Realisasi penukaran uang di loket BI Banten capai Rp19,3 miliar
Baca juga: Realisasi penukaran uang di loket BI Banten capai Rp19,3 miliar
Pendistribusian tersebut melalui berbagai kanal antar lain kegiatan kas keliling, pembayaran Bank, maupun penukaran langsung ke BI.
Uang pecahan kecil (UPK) mendominasi total penukaran dengan jumlah Rp78.98 juta lembar atau 63.37 persen. Sementara uang pecahan besar (UPB) sejumlah Rp45,64 juta lembar atau 36.63 persen.
"Uang pecahan Rp2 ribu menjadi yang paling diminati dengan jumlah penukaran Rp30,57 juta lembar atau 24,53 persen. Kemudian diikuti pecahan Rp5 ribu sebanyak Rp24,51 juta lembar atau 19,75 persen. Sedangkan Rp100 ribu sebanyak 23,45 lembar atau 18,82 persen dari total keseluruhan," katanya.
Baca juga: Polda Banten gandeng OJK dan Bank Indonesia tertibkan Bank Emok
Baca juga: Polda Banten gandeng OJK dan Bank Indonesia tertibkan Bank Emok
Secara nominal, total UPK mencapai Rp 513,12 miliar dan UPB mencapai Rp 3,27 triliun. Dengan demikian, total realisasi selama Ramadhan 2024 mencapai 84,95 persen dari proyeksi awal yang mencapai Rp4,57 triliun.
"Dengan meningkatnya peredaran uang rupiah pada momen Ramadhan ini, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan berjalan," katanya.
Selain itu aktivitas mudik yang melalui Pelabuhan Merak dan Bandara Internasional Soekarno Hatta akan mendorong naiknya sektor transportasi dan pergudangan yang masuk dalam lima besar sektor utama dalam penyumbang PDRB Banten.
Baca juga: Untuk kebutuhan Lebaran, BI Banten siapkan uang pecahan Rp4,57 triliun
Baca juga: Untuk kebutuhan Lebaran, BI Banten siapkan uang pecahan Rp4,57 triliun