Sopir angkutan pedesaan (Angdes) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilarang menaikkan penumpang di atap kendaraan karena bisa menimbulkan kecelakaan.
"Kami menerima laporan seorang penumpang angdes terjatuh di atap kendaraan jurusan Rangkasbitung - Banten Selatan," kata Julyani, seorang petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
Petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitung selalu mengingatkan agar sopir tidak membawa penumpang di atap kendaraan.
Baca juga: Volume sampah di Lebak naik 10 persen selama libur Lebaran
Baca juga: Volume sampah di Lebak naik 10 persen selama libur Lebaran
Sebab, petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitung mendapatkan teguran dari Kementerian Perhubungan setelah terekam CCTV adanya penumpang di atap kendaraan angdes.
"Pengemudi menaikkan penumpang di atap kendaraan di luar terminal, sehingga tidak terawasi," katanya menambahkan.
Namun demikian, pihaknya melarang angdes menaikkan penumpang di atap kendaraan, karena dapat membahayakan keselamatan mereka.
Kebanyakan angdes yang menaikkan penumpang di atap kendaraan terdapat jurusan Banten Selatan.
"Kami minta sopir agar mematuhi larangan menaikkan penumpang di atap kendaraan, karena membahayakan itu," kata Julyani.
Baca juga: Baznas Lebak himpun dana zakat Rp2 miliar
Baca juga: Baznas Lebak himpun dana zakat Rp2 miliar
Menurut dia, penumpang angdes yang menuju beberapa ke kecamatan di Banten Selatan agar bersabar dan tidak naik di atap kendaraan.
Saat ini, kendaraan angdes yang melayani beberapa daerah cukup banyak sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkan angkutan.
Bahkan, pihaknya juga menambahkan angkutan Damri untuk melayani trayek ke pedesaan di Kabupaten Lebak.
"Kami minta penumpang lebih baik naik di atas tempat duduk kendaraan agar perjalanan lancar,aman, nyaman dan selamat sampai tujuan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Agus (50) sopir angdes mengatakan pihaknya kini mematuhi larangan naik di atap kendaraan karena membahayakan penumpang.
"Kami tidak menaikkan penumpang di atap kendaraan dan jika penuh kunci pintu ditutup,"kata Agus.
Baca juga: Distan Lebak sebut kenaikan GKP Rp1.000 tingkatkan ekonomi petani
Baca juga: Distan Lebak sebut kenaikan GKP Rp1.000 tingkatkan ekonomi petani