Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Banten, menggulirkan Program Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) untuk menekan angka stunting atau kekerdilan yang dialami anak usia bawah lima tahun akibat gagal tubuh.
"Kami berharap Program B2SA bisa menurunkan angka stunting 14 persen terealisasi tahun 2024 sesuai harapan Bapak Presiden Joko Widodo," kata Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Benu Dwiyana di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Menurutnya, selama ini Program B2SA direalisasikan oleh masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami aneka tanaman sayuran, selain untuk peternakan unggas dan perikanan.
Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi Bapanas soal penyaluran pangan untuk tekan stunting
Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi Bapanas soal penyaluran pangan untuk tekan stunting
Program B2SA itu melibatkan berbagai komponen, kata dia, antara lain aparatur kecamatan, kelurahan/desa, PKK, kelompok tani, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan dan lainnya.
Dengan program tersebut, lanjutnya, konsumsi makanan mengandung gizi seimbang, protein, dan vitamin dari tanaman dan peternakan bisa terpenuhi.
"Kami meyakini kasus stunting di daerah ini bisa ditekan dengan Program B2SA itu," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Nurul Isnaeni mengatakan pencegahan stunting lebih efektif dengan membudayakan konsumsi makan sayuran, ikan, dan telur, karena mengandung gizi yang seimbang dan bagus untuk pertumbuhan serta perkembangan anak.
"Kami optimistis angka stunting ke depan bisa nol persen jika konsumsi gizi seimbang itu terpenuhi," kata Nurul.
Baca juga: Relawan tangani stunting di kawasan permukiman Badui Lebak
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi anak stunting di Lebak sebesar 27,5 persen yang artinya dari 100 anak yang ada di Lebak 27 diantaranya mengalami stunting.
Setelah dilakukan pengukuran tubuh pada Mei 2023 kepada 108 ribu balita di Lebak, kata dia, yang dinyatakan stunting berdasarkan sesuai nama dan alamat tercatat 3.736 balita, turun dibanding tahun sebelumnya 4.618 orang.
"Kami meyakini angka prevalensi stunting dipastikan menurun 14 persen sesuai target Presiden Joko Widodo pada 2024," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah.
Baca juga: Cegah stunting, Pj Ketua PKK Provinsi Banten ajak ibu hamil rutin ke posyandu
Baca juga: Cegah stunting, Pj Ketua PKK Provinsi Banten ajak ibu hamil rutin ke posyandu