Tangerang, Banten (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melalui tim pencarian dan penyelamatan Korean Coast Guard (KCG) terus mengupayakan pencarian empat warga negara Indonesia (WNI), yang hilang karena tenggelamnya kapal penangkap ikan 2 Haesinho di lepas pantai selatan Kota Tongyeong, Korsel, Sabtu (9/3).
"Pemerintah Korea Selatan akan melanjutkan mencari empat korban asal Indonesia yang sampai sekarang ini belum diketemukan," ucap Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok di Tangerang, Banten, Sabtu.
Ia mengatakan otoritas Korsel sudah mengerahkan 19 kapal KCG, satu kapal Angkatan Laut Korea, dan 27 kapal swasta yang berada di sekitar lokasi, ditambah 13 helikopter dan 20 penyelam untuk proses pencarian korban tenggelamnya kapal penangkap ikan tersebut.
Selain itu, Pemerintah Korsel telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan sebagai pemilik kapal untuk mempersiapkan pemulangan tiga jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang telah ditemukan sebelumnya, serta pemenuhan hak-haknya.
Baca juga: Tiga jenazah PMI korban kapal tenggelam di Korsel tiba di tanah air
Dalam kesempatan tersebut, Lee juga menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap para keluarga korban kecelakaan kapal tersebut.
Pihaknya berjanji akan segera memberikan kabar terbaru terkait perkembangan proses pencarian para korban tenggelam.
"Sekali lagi saya ikut berduka cita atas kepergian yang dialami oleh warga Indonesia. Atas nama masyarakat Korea, sekali lagi saya ucapkan ikut berduka cita atas kehilangannya," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menerima sebanyak tiga jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kapal tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
Dalam pemulangan jenazah korban kapal tenggelam itu teridentifikasi identitasnya, yakni Maulana Mansyur asal Sukabumi, Jawa Barat; R Arie Permana asal Sumedang, Jawa Barat; dan Safrudin, warga Brebes, Jawa Tengah.
Ketiga jenazah ABK itu diangkut menggunakan pesawat terbang Garuda Indonesia jenis Airbus A330-343, nomor penerbangan GA879 rute Jakarta, yang mendarat pukul 15.55 WIB di Terminal Kargo Bandara Soetta, Sabtu sore.
Baca juga: Pencarian korban kapal tenggelam, BP2MI koordinasi dengan KBRI di Korsel
Atas kepulangan ketiga jenazah PMI ini, BP2MI langsung segera mengembalikan dan mengantarkannya ke daerah asal masing-masing.
Sedikitnya tujuh orang hilang setelah kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong, Korea Selatan, Sabtu lalu.
Sebanyak sembilan anggota kru, termasuk tujuh WNI berada di dalam ketika kapal seberat 29 ton terbalik pada pagi hari di perairan yang terletak sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, demikian lapor Yonhap News, mengutip petugas patroli pantai.
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Otoritas Korea Selatan belum memberikan informasi tambahan mengenai kewarganegaraan dua kru lainnya tersebut.
Baca juga: BP3MI Provinsi Banten cegah keberangkatan 660 PMI ilegal ke luar negeri
Korsel upayakan pencarian empat WNI korban kapal tenggelam
Minggu, 17 Maret 2024 3:52 WIB