Kepala Kantor Bahasa Banten, Asep Juanda, di Serang, Banten, Rabu malam, mengatakan bahwa kegiatan koordinasi antarinstansi ini berlangsung 6-7 Maret sebagai rangkaian untuk melakukan revitalisasi bahasa daerah.
Ia menyebutkan ada tiga bahasa daerah yang dilakukan revitalisasi bahasa diantaranya yakni bahasa Jawa, Sunda, dan melayu Betawi.
"Alasan yang utama tiga bahasa daerah ini, karena penggunanya mayoritas di Provinsi Banten, seperti di Pandeglang, Lebak, Kota Serang, Kota Tangerang, bahkan di Kota Tangerang ada bahasa sunda juga ada," katanya.
Baca juga: Kantor Bahasa Provinsi Banten Jajaki Kerjasama Kebahasaan dengan Krakatau Posco
Baca juga: Kantor Bahasa Provinsi Banten Jajaki Kerjasama Kebahasaan dengan Krakatau Posco
Asep juga menyampaikan bahwa bahasa sunda ini menjadi bahasa tiga terbanyak yang digunakan di Banten, selain itu bahasa jawa Banten dan melayu Betawi.
"Untuk melayu Betawi ini penuturnya banyak di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, dan ini perbatasan dengan DKI Jakarta yang juga menggunakan bahasa tersebut makanya digabung karena yang direvitalisasi bahasa melayu Betawi," katanya.
Ia mengatakan, setelah kegiatan ini akan ada pembuatan modul dari tiga bahasa yang direvitalisasi oleh maestro selanjutnya akan ada pelatihan guru perwakilan Kabupaten dan Kota.
Baca juga: Lestarikan bahasa daerah, Kantor Bahasa Banten beri penghargaan Wali Kota Serang
Baca juga: Lestarikan bahasa daerah, Kantor Bahasa Banten beri penghargaan Wali Kota Serang
"Dari guru tersebut maka akan diimbaskan ke guru lainnya dan juga implementasikan kepada para siswanya terkait tiga bahasa yang direvitalisasi tadi," katanya.
Setelah itu, kata Asep, akan ada acara puncaknya yakni perlombaan tunas bahasa sebagai ajang apresiasi kepada para siswa yang berhasil mengimplementasikan bahasa daerahnya.
"Nanti ada tujuh mata lomba yang akan dikemas menggunakan bahasa daerah, untuk peserta mulai dari SD putra tujuh siswa, putri tujuh siswa diikuti sama SMP jadi ada 28 untuk tingkat Kabupaten dan Kota, nanti baru akan diikuti kembali di tingkat provinsinya," katanya.
Baca juga: Rektor Untirta kunjungi Kantor Bahasa Banten bahas ketersediaan sarana prasarana
Baca juga: Rektor Untirta kunjungi Kantor Bahasa Banten bahas ketersediaan sarana prasarana