Lebak (ANTARA) -
"Kami biasanya produksi 1 ton dengan omzet Rp20 juta per bulan, namun jika menjelang Ramadhan dan bulan puasa permintaan meningkat. Bisa dua ton," kata pelaku UMKM produksi kerupuk asoy lainnya Cepi (45) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak, Selasa.
Pelaku UMKM produk kerupuk gendar di wilayah Lebak terdapat 13 unit usaha dan mampu menggulirkan perputaran uang hingga ratusan juta rupiah per bulan.
"Kami menggeluti usaha kerupuk Asoy sejak 10 tahun dan mampu membantu ekonomi keluarga dan menyerap tenaga kerja," kata Cepi menjelaskan.
Hal sama dikatakan Maman. Pelaku UMKM berusia 50 tahun asal Lebak ini mengaku pihaknya mulai kewalahan dengan permintaan masyarakat.
Konsumen kerupuk gendar memang masih didominasi wilayah di Banten seperti Rangkasbitung, Pandeglang dan Kota Serang. Namun juga ada yang permintaan dari provinsi lain.
Dengan meningkatnya permintaan, omzet pendapatan pada Maret-April 2024 Serang diprediksi naik dua kali lipat dari sebelumnya Rp20 juta bisa mencapai Rp40 juta per UMKM.