Kerajinan anyaman pandan duri menjadi andalan ekonomi masyarakat pedalaman di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sehingga mampu mensejahterakan kehidupan mereka.
"Hampir semua warga di sini perajin anyaman pandan duri," kata Tono (45), seorang penampung kerajinan anyaman pandan duri di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak, Jumat.
Kerajinan anyaman pandan duri itu dapat diolah menjadi aneka produksi di antaranya peci songkok, tas wanita, dompet, topi, tas laptop, tas ransel dan lainnya.
Baca juga: Pria di Serang berhasil manfaatkan limbah pelepah pisang bernilai jual
Baca juga: Pria di Serang berhasil manfaatkan limbah pelepah pisang bernilai jual
Potensi kerajinan anyaman tersebut kini berkembang di desa-desa di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, karena bahan baku perkebunan pandan duri melimpah.
Oleh karena itu , pihaknya menampung produksi aneka anyaman pandan duri tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedalaman di Kecamatan Cileles.
'Kami menampung anyaman kerajinan pandang duri itu mulai harga Rp15 ribu sampai Rp150 ribu dan dipasarkan ke luar daerah," katanya menjelaskan.
Menurut dia, usaha kerajinan anyaman pandan duri di desa-desa di Kecamatan Cileles Kabupaten tersebut merupakan klaster pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Baca juga: UMKM di Lebak fokus kembangkan produksi berbasis bahan baku lokal
Baca juga: UMKM di Lebak fokus kembangkan produksi berbasis bahan baku lokal
Usaha yang digeluti itu kembali pulih pada 2021, sehingga bisa menggulirkan perputaran uang mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Selain itu juga perhatian dan pemerintah cukup mendukung sehingga usaha kerajinan tersebut difasilitasi untuk mendapatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan promosi dengan mengisi pameran -pameran.
"Kami berharap usaha kerajinan anyaman pandan duri bisa ditingkatkan kualitas dan bisa ekspor," kata Tono.
Baca juga: UMKM di Lebak jadi tumpuan ekonomi keluarga
Baca juga: UMKM di Lebak jadi tumpuan ekonomi keluarga