Pemkab Tangerang pastikan ketersediaan gula pasir aman

Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, memastikan ketersediaan gula pasir di daerah itu aman dan harga stabil hingga beberapa bulan ke depan.

"Alhamdulillah, untuk di Kabupaten Tangerang ini stok gula pasir masih aman dan terkendali," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang, Arief di Tangerang, Senin.

Ia mengatakan, selain ketersediaan bahan pokok tersebut aman, harga rata-rata gula pasir  di wilayah itu masih di bawah/sesuai harga acuan Bapanas yang terbaru yaitu kisaran harga konsumen Rp16.000/kg.

"Untuk gula pasir harganya dari Rp14.000 kini menjadi Rp16.000. Jadi  terbilang masih stabil," tuturnya.

Baca juga: Tangerang siapkan strategi atasi harga beras dan gula tetap aman

Menurutnya, kenaikan harga gula pasir di berbagai daerah saat ini diakibatkan oleh perkebunan tebu mengalami gagal panen karena kemarau panjang dampak fenomena El Nino.

"Harga gula pasir pun terus naik dan mahal, dikarenakan perkebunan tebunya mengalami gagal panen dan kemarau/El Nino, jadi bahan baku gulanya sudah mahal," ungkapnya.

Kendati demikian, upaya pemantauan dan pengawasan dilakukan oleh pihaknya dalam menyikapi informasi yang berkembang di masyarakat terkait kenaikan harga dan stok gula pasir.

Namun, dari hasil pemantauan itu, pihaknya mendapatkan keadaan di lapangan bahwa stok gula saat ini aman dan terkendali.

"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Tangerang tidak melakukan pembelian borong dalam menghadapi isu stok gula dan harga gula naik saat ini," kata dia.

Kenaikan harga jual gula dialami secara nasional. Harga jual gula pasir di dalam negeri mengacu pada surat edaran Badan Ketahanan Pangan Nasional Nomor 1105/B/11/2023 tentang Harga Gula yang ditetapkan tanggal 3 November 2023  sebesar Rp16.000 per kilogram, dan untuk daerah Maluku dan Papua harga gula pasir yang ditetapkan Badan Ketahanan Pangan Nasional sebesar Rp17.000 per kilogram.

Baca juga: Permintaan gula aren Cimenga Lebak untuk oleh-oleh meningkat