Meskipun kondisi air yang kurang layak, karena asin dan berlumut, dirinya tetap menggunakan air bekas galian kolam pemancingan tersebut.
"Sudah ada tiga bulanan kemarau. Kalau di sini airnya asin, sebenarnya kurang layak lah, berhubung tidak ada air terpaksa kita memanfaatkan air bekas kolam pemancingan ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Serang dan Angkasa Pura II Peringati Hari Batik Nasional
Baca juga: Pemkab Serang dan Angkasa Pura II Peringati Hari Batik Nasional
Selain dari air galian bekas kolam pemancingan, ia juga terkadang mengambil air sumur di tengah persawahan yang jaraknya sejauh satu kilometer.
"Kadang kita juga ngambil dari sumur yang jarak jauh ada di tengah persawahan. Alhamdulillah bisa dimanfaatkan untuk cuci piring, mandi, cuci baju. Kita juga terpaksa pakai sumur di bekas kolam pemancingan untuk menambah pasokan air," katanya.
Ramin mengatakan sebelum musim kemarau, sehari-hari warga sekitar biasanya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, namun saat ini sungai tersebut mengering, sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga lainnya Nengsih. Ia mengaku mengalami kekurangan air bersih semenjak empat bulan lalu. Setiap hari keluarganya harus membeli air galon isi ulang untuk digunakan memasak.
"Itu doang, sumurnya di tengah sawah. Kadang-kadang kita kalau antrenya nggak cepat enggak kebagian, udah keruh airnya. Kalau galian bekas pemancingan kita gunakan buat mandi, cuci piring, walaupun nggak layak, kita terpaksa karena tidak ada pilihan lain," katanya.
Ia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. "Sebelum musim kemarau, sehari-hari biasanya memanfaatkan air sungai buat mandi sama cuci. Sekarang susah cari air bersih, bantuan juga belum ada," ujarnya.
Baca juga: Polres Serang tangkap dua pengedar sabu di Taktakan
Baca juga: Pemkot Serang terus cari solusi warga terdampak normalisasi Sungai Cibanten
Baca juga: Polres Serang tangkap dua pengedar sabu di Taktakan
Baca juga: Pemkot Serang terus cari solusi warga terdampak normalisasi Sungai Cibanten