Lebak (ANTARA) -
Sejumlah petani sayuran di Kabupaten Lebak, Banten, kewalahan melayani permintaan pasar yang sangat tinggi saat musim kemarau yang terjadi sekarang ini.
"Permintaan aneka sayuran itu meningkat dari sebelumnya satu ton kini menjadi dua ton per hari," kata Dede (65) seorang petani di Blok Kanaga Warunggunung Kabupaten Lebak, Minggu.
Pendapatan petani aneka sayuran pada musim kemarau sangat diuntungkan hingga mencapai dua kali lipat.
Saat ini, permintaan aneka sayuran, seperti oyong, kacang panjang, ketimun, dan terung pada musim kemarau bisa mencapai dua ton dari sebelumnya satu ton per hari.
Meningkatnya permintaan itu dipastikan mampu membantu ekonomi petani, sebab harga di tingkat petani rata-rata Rp8.000/kilogram, sehingga menghasilkan pendapatan total Rp16 juta/hari.
Ia mengatakan, tingginya permintaan pasar itu tentu bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 14 orang dengan pendapatan rata-rata Rp70 ribu/hari.
Mereka para pekerja itu mulai menanam,merawat hingga memetik panen.
Kami setiap musim kemarau itu beralih ke sayuran dataran rendah dibandingkan tanaman padi, karena lebih menguntungkan," kata Dede.
Begitu juga petani lainnya, Mulyadi (55) warga Bojongleles Kabupaten Lebak mengatakan dirinya selama musim kemarau dan terhitung sejak tiga pekan terakhir ini cukup diuntungkan, karena permintaan aneka sayuran meningkat.
Saat ini, pihaknya melayani permintaan sayuran paria, ketimun dan kacang panjang bisa mencapai dua ton dari sebelumnya satu ton/hari.
Harga sayuran itu dijual Rp8.000 dari semula Rp6.000/kilogram. "Kami memanen aneka sayuran itu bisa dipanen 15 kali dari panen awal selama 40 hari setelah tanam dan bisa menghasilkan pendapatan Rp Rp150 juta dengan tanam seluas 1,5 hektare. Padahal normalnya Rp100 juta," katanya menjelaskan.
Baca juga: BPBD Lebak distribusikan 17 ribu liter air bersih di dua desa
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Iskandar mengajak petani pada musim kemarau agar mengembangkan aneka tanaman sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang,terung, ketimun, oyong dan paria, karena tidak memerlukan pasokan air banyak.
Selain itu juga permintaan pasar cenderung meningkat dan menguntungkan pendapatan ekonomi petani.
"Kami mengapresiasi petani sayuran dataran rendah bisa memenuhi permintaan pasar lokal hingga Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang dan bisa menggulirkan ratusan juta rupiah/hari," kata Deni.
Ia menyebutkan, saat ini sentra penghasil komoditas aneka sayuran di Kabupaten Lebak di antaranya Warunggunung, Cibadak, Rangkasbitung, Kalanganyar, Leuwidamar dan Cimarga.
Mereka petani sayuran di dataran rendah itu hasil binaan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak lima tahun lalu untuk memenuhi permintaan pasar sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
"Kami kini mengembangkan tanaman sayuran di wilayah selatan Lebak agar mereka petani mampu memenuhi permintaan pasar lokal," kata Deni.
Baca juga: Cegah kebakaran, Pemkab Lebak imbau warga tak bakar sampah sembarangan