Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Banten menggunakan pompa secara mandiri untuk mengatasi kekeringan di sawah dan tanaman alami gagal panen.
"Kami sejak sepekan terakhir ini menggunakan pompa dengan kapasitas tiga inci untuk mengaliri tanaman padi seluas satu hektare," kata Didin (55) seorang petani di Blok Lalay Cibadak Kabupaten Lebak, Minggu.
Areal tanaman padi di blok Lalay seluas 30 hektare usia padi rata- rata 30 hari setelah tanam, sehingga diperlukan adanya pengairan agar tumbuh subur dan bisa dipanen.
Baca juga: BPBD Lebak distribusikan 17 ribu liter air bersih di dua desa
Baca juga: BPBD Lebak distribusikan 17 ribu liter air bersih di dua desa
Saat ini, musim kemarau atau El Nino yang mengakibatkan terjadi kekeringan sehingga mengancam gagal panen.
Karena itu, petani yang mampu secara mandiri menggunakan pompa dengan menyedot air dari Kali Cisangu agar terpenuhi ketersediaan pasokan air.
"Kami terpaksa memanfaatkan pompa dengan biaya sendiri agar tanaman padi bisa dipanen. Bahkan sejak sepekan ini sudah habis membeli bahan bakar Rp350 ribu," kata Dindin.
Begitu juga Yasin (55) petani di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka petani di blok sini untuk mengatasi kekeringan dengan menggunakan pompa untuk menyedot air dari Sungai Ciujung.
Sebab, hingga kini bantuan pompa dari pemerintah setempat belum ada, sehingga petani secara mandiri.
"Kami menggunakan pompa dengan kapasitas empat inci dan bisa mengaliri lima hektare," katanya menjelaskan.
Baca juga: Cegah kebakaran, Pemkab Lebak imbau warga tak bakar sampah sembarangan
Baca juga: Cegah kebakaran, Pemkab Lebak imbau warga tak bakar sampah sembarangan
Menurut dia, dipastikan biaya produksi tanaman padi pada musim kemarau meningkat hingga bisa mencapai Rp13 juta dari sebelumnya Rp8 juta/hektare.
Biaya produksi itu tentu petani menanggung sendiri agar tidak terjadi gagal panen.
"Kami berharap tanaman padi seluas dua hektare bisa dipanen pada awal November 2023 dengan pompa itu," kata Yasin.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya kini tengah mengajukan pompa ke Pemerintah Provinsi Banten,namun hingga kini belum direalisasikan.
Saat ini, mereka petani yang memiliki sumber mata air permukaan cukup membutuhkan pompa agar terairi air sehingga tanaman padi tumbuh subur dan bisa dipanen.
"Kami berharap Pemerintah Provinsi Banten dapat membantu pompa untuk mengatasi kekeringan, bahkan seluas 238 hektare terancam gagal panen akibat kemarau itu," kata Deni.