Lebak (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak telah mendistribusikan 310.540 liter air bersih ke 40 desa dari 18 kecamatan akibat kemarau panjang yang menyebabkan kering sumur dan sumber air bersih.
"Kami setiap hari melakukan pendistribusian air bersih ke desa-desa yang dilanda krisis air bersih," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal di Lebak, Rabu.
Pendistribusian air bersih dilakukan setiap hari sejak ditetapkan status darurat kekeringan pada pertengahan Agustus.
Menurut dia, BPBD Lebak dalam menghadapi kemarau ekstrem itu memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam.
Karena itu, pihaknya minta masyarakat yang dilanda krisis air bersih segera mengajukan ke BPBD Lebak dengan persyaratan diketahui kepala desa dan aparatur kecamatan setempat.
"Kami akan mendistribusikan air bersih setelah terpenuhi persyaratan itu," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, kekeringan ini dipastikan meluas ke kecamatan lainnya jika tidak ada curah hujan hingga Oktober 2023. Saat ini, kekeringan yang mengakibatkan krisis air sudah berlangsung di 18 kecamatan.
"Kami berharap kemarau itu tidak berlangsung lama, sehingga ketersediaan air bisa terpenuhi untuk kebutuhan mandi,cuci dan kakus ( MCK)," kata Agust.
Sementara itu, warga Panggarangan Kabupaten Lebak ,Mulyadi mengaku bahwa masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih dari BPBD setempat cukup terbantu untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.