Omzet pendapatan sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jenis makanan dan minuman di Kabupaten Lebak, Banten naik rata-rata 30 persen di tengah fenomena El Nino yang terjadi saat ini.
"Saat ini omzet lumayan, naik," kata Iman (54), seorang pedagang es sop buah di kawasan Rancalentah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
Omzet pendapatan selama kemarau atau El Nino naik sekitar 30 persen dari Rp1 juta menjadi Rp1,3 juta per hari. Meningkatnya omzet tersebut, karena kemarau panjang yang membuat cuaca panas.
Harga es sop buah yang terdiri dari buah naga, alpukat, melon, apel, semangka dan agar-agar laut dijual antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per gelas.
"Kami merasa bersyukur dengan naiknya omzet pendapatan itu dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih dua anaknya yang masih kuliah," kata Iman menambahkan.
Baca juga: Pembangunan stasiun Rangkasbitung berdampak bagi sektor pariwisata
Begitu juga Beni (50) seorang pedagang nasi ayam geprek mengatakan dirinya selama kemarau terjadi peningkatan omzet karena banyak para pegawai negeri sipil (PNS) dan pelajar yang makan ke sini.
"Kami sejak dua pekan terakhir ini bisa mendapatkan omzet Rp1,3 juta/hari, padahal biasanya Rp1 juta/hari," kata Beni.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan selama El Nino dipastikan omzet pendapatan UMKM jenis makanan dan minuman naik, sehingga dapat menyumbangkan ekonomi bagi pelaku usaha.
Berdasarkan data UMKM hingga Juli 2023 tercatat sebanyak 58 ribu unit usaha dari sebelumnya 56 ribu unit usaha. Jenis usaha yang bertambah kebanyakan unit usaha jenis makanan dan minuman dibandingkan kerajinan.
"Kami meyakini pelaku UMKM akan terus bertambah, karena omzet pendapatan naik," kata Waseh.
Baca juga: Sandiaga optimistis target 4,4 juta tenaga kerja baru pariwisata tercapai
Baca juga: Kerajinan warga binaan Lapas Rangkasbitung dipamerkan di Harnas-UMKM
"Saat ini omzet lumayan, naik," kata Iman (54), seorang pedagang es sop buah di kawasan Rancalentah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
Omzet pendapatan selama kemarau atau El Nino naik sekitar 30 persen dari Rp1 juta menjadi Rp1,3 juta per hari. Meningkatnya omzet tersebut, karena kemarau panjang yang membuat cuaca panas.
Harga es sop buah yang terdiri dari buah naga, alpukat, melon, apel, semangka dan agar-agar laut dijual antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per gelas.
"Kami merasa bersyukur dengan naiknya omzet pendapatan itu dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih dua anaknya yang masih kuliah," kata Iman menambahkan.
Baca juga: Pembangunan stasiun Rangkasbitung berdampak bagi sektor pariwisata
Begitu juga Beni (50) seorang pedagang nasi ayam geprek mengatakan dirinya selama kemarau terjadi peningkatan omzet karena banyak para pegawai negeri sipil (PNS) dan pelajar yang makan ke sini.
"Kami sejak dua pekan terakhir ini bisa mendapatkan omzet Rp1,3 juta/hari, padahal biasanya Rp1 juta/hari," kata Beni.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan selama El Nino dipastikan omzet pendapatan UMKM jenis makanan dan minuman naik, sehingga dapat menyumbangkan ekonomi bagi pelaku usaha.
Berdasarkan data UMKM hingga Juli 2023 tercatat sebanyak 58 ribu unit usaha dari sebelumnya 56 ribu unit usaha. Jenis usaha yang bertambah kebanyakan unit usaha jenis makanan dan minuman dibandingkan kerajinan.
"Kami meyakini pelaku UMKM akan terus bertambah, karena omzet pendapatan naik," kata Waseh.
Baca juga: Sandiaga optimistis target 4,4 juta tenaga kerja baru pariwisata tercapai
Baca juga: Kerajinan warga binaan Lapas Rangkasbitung dipamerkan di Harnas-UMKM