Baca juga: Prabowo Subianto dapat dukungan dari Golkar, PAN dan PKB
Dia juga menyebut bahwa PDI Perjuangan tidak merasa ditinggalkan atas dukungan yang diberikan PAN dan Partai Golkar kepada Prabowo Subianto sebab pemilu sejatinya berasal dari suara rakyat.
"Jadi kita tidak boleh baper (bawa perasaan) bahwa PDI Perjuangan ditinggal, kami tidak merasa ditinggal, kaitkan itu kedaulatan dan otonomi Golkar, otonominya PAN," ucapnya.
PDI Perjuangan, ujarnya lagi, akan selalu menghindari pula pola-pola transaksional dalam menjalin kerja sama politik dengan partai politik lain.
"PDI Perjuangan itu setiap bekerja sama dengan partai politik, maka selalu akan menghindari pola-pola transaksional dan bagi-bagi sumber daya ekonomi. Kenapa itu diletakkan? Karena pada dasarnya orang dalam kontestasi pemilu yang akan datang itu kita akan minta izin kuasa daulat rakyat," tuturnya.
Said menambahkan bahwa pascadeklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo, Jakarta, Minggu (13/8), partainya akan bersikap santai, dan tidak mengadakan rapat khusus menyikapi konstelasi politik jelang pemilu yang berubah.
"Enggak, enggak ada. Kami santai saja. Kami akan fokus memenangkan Ganjar Pranowo, sebab kan capresnya Ganjar Pranowo. Masa kami harus berkutat kanan-kiri terus, noleh terus. Kapan majunya," kata Said Abdullah.
Baca juga: Ganjar Pranowo hormati keputusan Golkar dan PAN dukung Prabowo
Baca juga: Anies Baswedan dapat lima nama rekomendasi cawapres termasuk AHY