Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat di daerah ini meningkatkan kewaspadaan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menghadapi perubahan iklim El Nino yang diprediksikan puncak kemaraunya pada Agustus -September 2023.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa, mengatakan perubahan iklim El Nino yang memicu terjadi kemarau panjang itu yang penting produksi ketahanan pangan dan air bersih relatif stabil dan terjaga dengan baik.
Baca juga: Puncak kemarau diprediksi hingga awal September
Baca juga: Puncak kemarau diprediksi hingga awal September
Sepanjang ketahanan pangan dan air bersih melimpah, sehingga tidak menurunkan imunitas tubuh dan tidak mudah terserang ISPA.
Saat ini, masyarakat patut kewaspadaan penyakit ISPA menghadapi kekeringan tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat mengutamakan budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan menggunakan air bersih.
Baca juga: Hadapi kemarau, BPBD imbau warga siapkan sumur resapan
Baca juga: Hadapi kemarau, BPBD imbau warga siapkan sumur resapan
Selain itu juga mengonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan dan sayur -sayuran juga menjaga stamina tubuh serta banyak istirahat.
"Kami meyakini dengan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan dan mengkonsumsi pangan yang bergizi tidak mudah terserang ISPA,"katanya.
Menurut dia, selama ini, kasus penyakit ISPA di Kabupaten Lebak masuk kategori tertinggi dibandingkankan dengan 10 jenis penyakit lainnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang siapkan langkah antisipasi El Nino
Baca juga: Pemkab Tangerang siapkan langkah antisipasi El Nino
Bahkan,pada tahun 2022 lalu mencapai 10 ribu warga di daerah ini terserang ISPA, namun belum ditemukan laporan korban jiwa.
Mereka yang terserang penyakit ISPA itu kebanyakan berobat ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Penyakit ISPA tentu berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia, sehingga pasien sulit ditolong.
Beberapa gejala ISPA di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.
"Warga terserang penyakit itu akibat dampak perubahan iklim El Nino yang menimbulkan kemarau itu," katanya.
Baca juga: Hadapi El Nino, Pemkab Lebak optimalkan perbaikan irigasi
Baca juga: Hadapi El Nino, Pemkab Lebak optimalkan perbaikan irigasi
Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Hardiansyah mengatakan penderita ISPA di wilayah itu mampu diatasi dengan mengoptimalkan penyuluhan dan promosi kesehatan untuk pencegahan penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Beruntungnya, di wilayahnya masih terpenuhi ketersediaan air bersih dan ketahanan pangan melimpah dari hasil pertanian.
Untuk menghadapi El Nino yang diwaspadai itu adalah penyakit ISPA dan diare.
"Kami setiap hari kerja menerjunkan petugas ke desa-desa untuk melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," demikian Dede.