Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Prof Ghufron Mukti mengatakan sekitar 12 juta peserta kegiatan skrining kesehatan terdeteksi berisiko penyakit kronis.
"Di Indonesia melalui BPJS Kesehatan ada namanya self assesment untuk skrining. Mulainya belum lama sejak 2022 sudah 15,5 juta orang skrining secara mandiri dengan mengisi pertanyaan," kata Ghufron Mukti usai menghadiri Peluncuran Vaksin HPV Nusagard di Jakarta, Rabu.
Dari total peserta skrining pada 2022 itu, kata Ghufron, sebanyak 12 juta lebih peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiagnosa memiliki risiko penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM), Kanker Serviks, dan Kanker Payudara dengan klasifikasi rendah, sedang, dan tinggi.
Terhadap peserta skrining kesehatan yang berisiko tinggi penyakit kronis, BPJS Kesehatan menyarankan kepada mereka untuk menempuh tahap lanjutan berupa pemeriksaan yang lebih intensif.
Baca juga: BPJS Banten targetkan pekerja di pedesaan jadi peserta KKBC
Contohnya, bagi peserta skrining kesehatan yang kini berisiko terkena kanker serviks, diminta untuk melanjutkan proses skrining melalui tes IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) atau metode lain berupa pap smear, kata Ghufron menambahkan.
Dari dua metode pemeriksaan lanjutan tersebut, kata Ghufron, total 6 persen dari 12 juta peserta berisiko penyakit kronis, diketahui berpotensi terkena kanker serviks.
"Itu (kanker serviks) ada 3 persen dari 12 juta peserta skrining di 2023 ini. Kemudian dengan pap smear 3 persen juga, jadi totalnya 6 persen," katanya.
Menurut Ghufron, BPJS Kesehatan menganggarkan dana tambahan Rp9 triliun pada tahun ini untuk merespons pembiayaan perawatan kesehatan peserta yang muncul dari hasil program skrining penyakit.
Skrining riwayat kesehatan dilakukan peserta melalui aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Chat Assistant BPJS Kesehatan (CHIKA) maupun saat peserta berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Skrining Diabetes Melitus dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah. Skrining Kanker Serviks dilakukan melalui pemeriksaan IVA atau papsmer, sedangkan skrining kanker payudara dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis.
Baca juga: BPJAMSOSTEK serahkan santunan Rp42 juta pada ahli waris satpam
Belasan juta peserta BPJS Kesehatan berisiko penyakit kronis
Rabu, 2 Agustus 2023 18:39 WIB