Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mewajibkan pengelola SD dan SMP di daerah itu memiliki berbagai inovasi untuk peningkatan mutu pendidikan anak didik masing-masing.
"Kami minta kepala sekolah sebagai arsitek manajemen pendidikan di sekolahnya itu harus mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga banyak melahirkan siswa-siswa berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman di Lebak, Kamis.
Ia mengemukakan tentang pentingnya inovasi sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan karena akan melahirkan anak didik yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai.
Selama ini, katanya, cukup banyak anak didik di daerah itu yang meraih prestasi, seperti di bidang akademik dan olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.
Baca juga: Wali Kota: Jadikan sekolah rumah kedua yang nyaman bagi siswa belajar
Kepala SMPN 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Slamat Gustaman menyebut sekolahnya melahirkan siswa berprestasi di bidang akademik dan nonakademik, guna menyiapkan generasi unggul yang berkompeten dan memiliki keterampilan.
"Kita terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sehingga melahirkan siswa berprestasi bidang akademik maupun nonakademik," kata dia.
Meski sekolah itu tidak ditunjuk sebagai sekolah penggerak, pihaknya melakukan penyesuaian terkait dengan program itu, antara lain dengan mengoptimalkan pelatihan-pelatihan, baik berupa bimbingan teknis (bimtek) maupun lokakarya, dengan biaya dari Bantuan Operasional Sekolah.
Belum lama ini, pihaknya menyelenggarakan lokakarya tentang implementasi Kurikulum Merdeka dan asesmen untuk memberikan keleluasaan guru membuat rencana tindakan pembelajaran dalam meningkatkan inovasi serta menjalankan rencana pembelajaran.
Ia mengatakan penerapan Kurikulum Merdeka juga sudah dilaksanakan di kelas VII.
Baca juga: Disdik Tangerang minta MPLS dibuat dengan konsep menyenangkan
Ia mengatakan guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), terlebih dahulu harus melaporkan perangkat pembelajaran, yakni silabus rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Dia mengharapkan lokakarya dan pelaporan silabus RPP membuat guru meningkatkan inovasi-inovasi, terlebih saat ini berkembang teknologi digital yang dapat mengoptimalkan siswa dalam kompetensi dan keterampilan.
Pihak sekolah itu memiliki ruangan laboratorium komputer dengan 40 unit komputer, sedangkan siswa bisa menerima pembelajaran teknologi digital. Total jumlah guru 56 orang dan murid 1.000 anak.
Saat ini, dua siswa SMPN 1 Rangkasbitung yang meraih prestasi bidang akademik dan olahraga mewakili daerah setempat dalam kejuaraan serupa tingkat Provinsi Banten. Kedua siswa itu meraih prestasi pada kejuaraan Olimpiade Sains Nasional ( OSN) Matematika dan olahraga karate.
"Kami berharap kedua siswa itu bisa mewakili Banten pada tingkat nasional," kata Slamat.
Baca juga: Polsek Balaraja Tangerang amankan puluhan pelajar bolos sekolah
"Kami minta kepala sekolah sebagai arsitek manajemen pendidikan di sekolahnya itu harus mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga banyak melahirkan siswa-siswa berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman di Lebak, Kamis.
Ia mengemukakan tentang pentingnya inovasi sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan karena akan melahirkan anak didik yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai.
Selama ini, katanya, cukup banyak anak didik di daerah itu yang meraih prestasi, seperti di bidang akademik dan olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.
Baca juga: Wali Kota: Jadikan sekolah rumah kedua yang nyaman bagi siswa belajar
Kepala SMPN 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Slamat Gustaman menyebut sekolahnya melahirkan siswa berprestasi di bidang akademik dan nonakademik, guna menyiapkan generasi unggul yang berkompeten dan memiliki keterampilan.
"Kita terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sehingga melahirkan siswa berprestasi bidang akademik maupun nonakademik," kata dia.
Meski sekolah itu tidak ditunjuk sebagai sekolah penggerak, pihaknya melakukan penyesuaian terkait dengan program itu, antara lain dengan mengoptimalkan pelatihan-pelatihan, baik berupa bimbingan teknis (bimtek) maupun lokakarya, dengan biaya dari Bantuan Operasional Sekolah.
Belum lama ini, pihaknya menyelenggarakan lokakarya tentang implementasi Kurikulum Merdeka dan asesmen untuk memberikan keleluasaan guru membuat rencana tindakan pembelajaran dalam meningkatkan inovasi serta menjalankan rencana pembelajaran.
Ia mengatakan penerapan Kurikulum Merdeka juga sudah dilaksanakan di kelas VII.
Baca juga: Disdik Tangerang minta MPLS dibuat dengan konsep menyenangkan
Ia mengatakan guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), terlebih dahulu harus melaporkan perangkat pembelajaran, yakni silabus rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Dia mengharapkan lokakarya dan pelaporan silabus RPP membuat guru meningkatkan inovasi-inovasi, terlebih saat ini berkembang teknologi digital yang dapat mengoptimalkan siswa dalam kompetensi dan keterampilan.
Pihak sekolah itu memiliki ruangan laboratorium komputer dengan 40 unit komputer, sedangkan siswa bisa menerima pembelajaran teknologi digital. Total jumlah guru 56 orang dan murid 1.000 anak.
Saat ini, dua siswa SMPN 1 Rangkasbitung yang meraih prestasi bidang akademik dan olahraga mewakili daerah setempat dalam kejuaraan serupa tingkat Provinsi Banten. Kedua siswa itu meraih prestasi pada kejuaraan Olimpiade Sains Nasional ( OSN) Matematika dan olahraga karate.
"Kami berharap kedua siswa itu bisa mewakili Banten pada tingkat nasional," kata Slamat.
Baca juga: Polsek Balaraja Tangerang amankan puluhan pelajar bolos sekolah