Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya kerja sama antardaerah sebagai kunci dalam menjaga ketahanan pangan khususnya di daerah konsumsi.
"Kerja sama antardaerah ini sangat penting mengingat Jakarta merupakan daerah nett consumer. Kebutuhan pangan ibu kota dipasok dari daerah lainnya. Maka untuk menjaga ketersediaan dan pasokan pangan di daerah konsumsi seperti Jakarta ini butuh keterlibatan kita semua,” kata Kepala NFA Arif dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Arief yang hadir pada acara Leader's Talk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DKI Jakarta itu, menuturkan bahwa stok pangan di daerah konsumsi, seperti DKI Jakarta, membutuhkan kerja sama dengan daerah lainnya. Mengingat pasokan pangan Jakarta didapatkan dari Jawa Barat, Banten, serta provinsi lainnya.
Baca juga: Padi huma, andalan petani Badui penuhi pangan
Kerja sama dengan daerah lainnya dalam memenuhi pasokan pangan di daerah konsumsi, lanjutnya, bisa melibatkan peran BUMD pangan sebagai stabilisator pasokan dan harga. Ia mengaku, pernah melakukan langkah tersebut di Jakarta saat menjabat sebagai Dirut PT Food Station.
"Sebagai contoh komoditas beras, dulu waktu di Food Station kita mendatangkan beras Sulawesi Selatan sebanyak 4.000 kontainer. Kemudian dalam mengendalikan pasokan dan harga cabai, kita juga terbangkan dari Sulawesi Selatan, sapi didatangkan dari NTB dan Pare-Pare, dan banyak lagi strategi telah dilakukan," tambahnya.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, saat ini stabilisasi stok dan harga pangan di Jakarta relatif aman dan terkendali. Hal tersebut dapat dilihat dari terjaganya inflasi DKI Jakarta selalu di bawah 5 persen (yoy) dalam 5 tahun terakhir.
Baca juga: Satgas pangan Banten gelar rapat koordinasi pengendalian harga pangan