Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan tiga helikopter untuk pengeboman air atau water bombing demi mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
"Merespons karhutla di Riau, BNPB melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan telah mengerahkan tiga helikopter untuk pengeboman air, serta dua helikopter untuk patroli," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mengerahkan satu helikopter untuk pemantauan udara.
Baca juga: Tingkatkan Mitigasi Bencana, Pemkab Serang Gandeng BNPB
Baca juga: Tingkatkan Mitigasi Bencana, Pemkab Serang Gandeng BNPB
BNPB juga melaporkan dua titik panas di Kabupaten Rokan Hulu yang masih terpantau melalui dasbor Sipongi KLHK. Sejauh ini, rekapitulasi karhutla di Provinsi Riau mencapai 481,50 hektare.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau melaporkan tidak ada korban jiwa pada insiden karhutla di wilayah terdampak.
BPBD juga menginformasikan cakupan karhutla terluas berada di Kabupaten Bengkalis, yakni 181,48 ha. Sedangkan cakupan luas karhutla di wilayah lain, seperti Dumai seluas 99,22 ha, Rokan Hilir 73,5 ha, Indragiri Hilir 43,5 ha, Pelalawan 31,18 ha, Siak 18,51 ha, Pekanbaru 11,18 ha, Kampar 11,03 ha, Meranti 9,75 ha dan Indragiri Hulu 2,15 ha.
BPBD Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau sebelumnya juga mencatat ada 34 kejadian karhutla selama periode 1 Januari sampai 15 Juni, sehingga masyarakat diminta lebih waspada.
Baca juga: BPBD Lebak: Waspadai karhutla dan krisis air pada musim kemarau