Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan krisis air bersih di musim kemarau.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faisal di Lebak,Rabu, mengatakan masyarakat dapat mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, karena musim kemarau sangat berpotensi terjadi kebakaran.
Baca juga: NU Kabupaten Lebak minta warga perkuat persatuan dan cegah politik identitas
Baca juga: NU Kabupaten Lebak minta warga perkuat persatuan dan cegah politik identitas
Masyarakat jika berladang dan bercocok tanam dengan membuka hutan, tidak dengan membakar karena dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Begitu juga masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan ke semak-semak belukar yang kering karena bisa menimbulkan kebakaran hutan.
Potensi kebakaran hutan di Kabupaten Lebak saat musim kemarau sangat besar sebab kawasan hutan di daerah itu cukup luas dan terdapat Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS), hutan adat di kawasan Badui, hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani dan hutan milik masyarakat.
BPBD Lebak kini membuka pos siaga menghadapi musim kemarau untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat melakukan pencegahan kebakaran hutan pada musim kemarau dengan tidak membakar hutan dan membuang puntung sembarangan ke semak-semak belukar," katanya menjelaskan.
Menurut dia, berdasarkan laporan BMKG musim kemarau berpeluang terjadi awal Maret 2023 hingga tiga bulan ke depan.
Dengan demikian, lapisan masyarakat harus dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu juga masyarakat dapat mengantisipasi kebakaran rumah di pemukiman dan jangan banyak colokan kabel listrik terpusat di satu terminal colokan, karena berpotensi menimbulkan kebakaran.
Sebab, kebakaran hutan maupun kebakaran pemukiman penduduk dapat menimbulkan kerugian, bahkan makan korban jiwa.
"Kami minta masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mengantisipasi kebakaran di musim kemarau itu," katanya.
BPBD Lebak juga mempersiapkan kendaraan truk tangki untuk memasok air bersih ke daerah-daerah yang dilanda krisis air.
BPBD Lebak mempersiapkan sebanyak tiga truk tangki dengan isi air bersih sebanyak 18.000 liter.
Namun, masyarakat untuk mendapatkan bantuan air bersih terlebih dahulu mengajukan permohonan ke BPBD dan diketahui aparat kecamatan serta desa.
Pendistribusian air bersih tersebut menggunakan dana APBD setempat dan harus dipertanggungjawabkan.
"Kami minta pengajuan permohonan bantuan air bersih tetap diketahui camat dan kepala desa setempat," katanya.*