Jakarta (Antara News) - Bagi orang yang tinggal di kota besar, rata-rata di kamar mandinya dilengkapi dengan kloset duduk, berbeda dengan orang yang masih tinggal di daerah biasa yang mana hanya menggunakan kloset jongkok.
Kloset jongkok merupakan sarana Buang Air Besar atau BAB yang pertama, seiring berkembangnya kloset pun mengalami perkembangan menjadi kloset duduk. Dari segi harga, harga Closet jongkok lebih murah ketimbang Closet duduk. Namun fungsi keduanya tetaplah sama, yaitu sebagai sarana BAB.
Kamar mandi dengan kloset duduk, terkesan lebih mewah dibanding kloset jongkok dan tidak sedikit orang yang menganggap bahwa kloset duduk lebih sehat ketimbang kloset jongkok ataupun sebaliknya. Namun benarkah demikian?
Penggunaan kloset duduk telah ada dari dahulu kala, akan tetapi perbandingan atau perdebatan kloset duduk dengan jongkok dimulai pada tahun 1960. Banyak buku tes medis kala itu menyarankan BAB dengan posisi jongkok sebab lebih sehat, dan juga nyaman.
Di dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Digestive Diseases and Sciences, bahwa berjongkok ataupun duduk ketika di kloset dapat mempengaruhi kelancaran ketika BAB. Di dalam penelitian tersebut, terdapat peserta untuk melakukan BAB pada tiga posisi yang berbeda yaitu duduk di kloset setinggi 16 inci, kemudian duduk di kloset setinggi 12 inci serta BAB dengan posisi jongkok.
Setiap peserta dalam penelitian tersebut diperintahkan untuk merekam berapa lama waktu mereka BAB dan mengukur seberapa sulitnya usaha peserta dalam melakukan BAB. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa peserta BAB dengan posisi jongkok membutuhkan waktu 51 detik untuk mengeluarkan isi perut mereka. Tidak hanya itu saja, peserta BAB dengan posisi jongkok pun merasakan pengalaman buang air besar yang lebih mudah. Sedangkan peserta BAB dengan posisi duduk membutuhkan waktu 130 detik.
Dikutip dari penabiru.com, para peneliti dari Squatty Potty pun melakukan penelitian, mereka menemukan banyak manfaat dari BAB dengan posisi jongkok antara lain mengurangi kembung, gas, sembelit, menurunkan gejala wasir, otot panggul dan kontrol kandung kemih menjadi lebih baik, meningkatkan kesehatan usus besar secara menyeluruh, mengurangi ketegangan dan proses Buang Air Besar menjadi lebih cepat.
Menurut sejumlah penelitian, menggunakan kloset jongkok sebagai sarana Buang Air Besar lebih menyehatkan sebab terdapat peningkatan sudutan orektal, yakni tabung yang dilalui oleh kotoran untuk keluar dari dalam tubuh.
Ketika BAB dengan posisi duduk, maka sudutan orektal akan membengkok sehingga memerlukan lebih banyak usaha untuk melewatkan kotoran. Sementara BAB dengan posisi jongkok, maka sudutan orektal cenderung lebih lurus sehingga proses BAB menjadi lebih mudah.
Tidak hanya itu saja, BAB dengan posisi duduk pun mengakibatkan rektum terhalang oleh otot puborectalis yang mana otot ini berperan sangat penting untuk aktivitas sehari-hari dalam mengontrol ketegangan perut namun bisa menjadi penghalang sewaktu tiba saatnya buang air besar. Sementara BAB dengan posisi jongkok bisa membantu otot puborectalis lebih rileks dan mengurangi jumlah ketegangan yang dibutuhkan untuk evakuasi kotoran.