Tangerang (Antara News) - Program Perbaikan Jalan Kota Gerakan Sehari Tuntas (Perjaka Gesit) yang dicanangkan sejak awal Februari hingga sekarang telah mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat. Program tersebut diperpanjang dari rencana awal hanya sebulan. Puluhan jalan rusak pun berhasil diperbaiki.
Berdasarkan data operator di Tangerang LIVE Room, sejak tanggal 1 Februari 2016 hingga 7 Maret 2016, tercatat sudah ada 60 laporan yang masuk terkait permohonan perbaikan jalan rusak. Adapun rinciannya yakni 40 laporan telah selesai, sembilan laporan proses pengerjaan, delapan laporan bukan kewenangan dan tiga laporan butuh tindak lanjut.
Volume jalan rusak yang diperbaiki dengan cara di hotmix mencapai 969 meter persegi dengan rata - rata setiap perbaikan yaki 33,41 meter persegi. Lalu paving block mencapai 102,5 meter persegi dengan rata - rata 20,50 meter persegi.
Kerusakan jalan tersebut pun macam - macam, mulai dari jalan berlubang, jalan dipenuhi kerikil, pavingblock rusak, jalan belum diaspal, jalan yang sudah dicor dan telah berlubang, kerusakan akibat galian kabel dan hujan hingga jalan yang bergelombang.
Program Perjaka Gesit yang awalnya dilaksanakan selama kurun satu bulan yakni Februari, kini diperpanjang karena respon yang begitu tinggi. Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah pun menilai jika layanan ini adalah untuk mengajak warga ikut serta dalam pembangunan.
Karena, warga bisa melapor melalui call center 021-1500293 atau twitter dengan mention @PerjakaGesit. Layanan laporan tersebut bisa dilakukan mulai pukul 08.00 –16.00 WIB. Jika ada laporan diluar jam operasional, maka akan dikerjakan esok hari. Sedangkan laporan hari tersebut, akan dilaksanakan satu hari meski hingga malam hari.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Nana Trisyana menuturkan, program ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat, sekaligus mendorong partisipasi aktif publik dalam pembangunan di Kota Tangerang, khususnya dalam penyelenggaraan jalan.
Jalan yang dapat diperbaiki akan dengan kerusakan satu titik 10 meter persegi. Dimana jenis bahan konstruksi untuk perbaikan adalah aspal dan paving block.
Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang pun akan melakukan penurapan dia 21 titik lokasi dalam mengatasi banjir.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Tangerang, M. Taufik Syahzaeni mengatakan, beberapa lokasi yang akan dilakukan penurapan diantaranya yakni kali ledug, kali sipon, wilayah kunciran, cipete, semanan dan beberapa daerah lainnya.
Saat ini, proses penurapan mulai tahap persiapan dan diharapkan bisa menjadi solusi penanganan banjir Kota Tangerang.
"Kami mengajak warga untuk ikut serta menjaga lingkungan dan menggiatkan kerja bakti membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarang serta mendirikan bangunan dengan dilengkapi saluran pembuang air," ujarnya.
Sejak tahun 2010 sampai 2014 telah dilaksanakan penurapan dan rehabilitasi tanggul sepanjang 15.550,63 meter dan tahun 2015 dilaksanakan lagi pada 4.184,27 M dan tahun ini dilanjutkan mencapai lima ribu meter di 21 lokasi.
Pekerjaan lain yang dilaksanakan yaitu pembersihan embung atau tandon air, pembuatan pintu air baru hingga membersihkan saluran air.
"Beberapa program pengendalian banjir sudah siap dilaksanakan. Setelah musim hujan selesai, maka semua akan dilaksanakan," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah titik banjir di Kota Tangerang setiap tahunnya terus berkurang. Dari 31 titik banjir tahun 2014 menjadi 24 titik di tahun 2015 sesuai rilis Tagana Kota Tangerang. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menjadikan kota tangerang bebas banjir.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menegaskan jika penanganan banjir di sejumlah wilayah harus tuntas dalam waktu cepat agar tidak membuat was - was masyarakat setiap musim hujan.
Sebab, banyak dampak yang ditimbulkan mulai dari kesehatan, psikologis, ekonomi hingga aktifitas warga terdampak banjir.
Berbagai skenario penanganan banjir pun sudah disiapkan. Mulai dari penanganan banjir di wilayah Barat seperti Kecamatan Periuk dan Timur meliputi Cipondoh, Pinang, Ciledug, Karang Tengah dan sekitarnya. Bahkan, genangan air di jalan pun menjadi fokus perhatian yang akan ditanganinya.