Wisata alam di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dipadati pengunjung untuk mengisi liburan akhir pekan.
"Kami pertama kali mengunjungi kawasan pemukiman Badui untuk menikmati panorama alam dengan berjalan kaki melintasi jalan setapak menembus hutan belukar, curam tebing,"kata Agung (45), seorang pengunjung warga Jakarta saat ditemui di pemukiman Badui di Lebak, Minggu.
Baca juga: Permintaan dompet di Lebak kembali bangkit usai lebaran
Baca juga: Permintaan dompet di Lebak kembali bangkit usai lebaran
Para pengunjung yang memadati kawasan pemukiman Badui itu datang di sejumlah daerah di Provinsi Banten, Jakarta dan Jawa Barat.
Lokasi favorit yang banyak dikunjungi wisatawan itu lokasi Gajeboh, karena terdapat jembatan gantung yang terbuat dari bambu dengan menggunakan ikat tali pohon aren.
Jembatan gantung dengan panjang tujuh meter dan lebar satu meter cukup kuat dilintasi 20 orang.
Sedangkan, di bawah jembatan gantung itu aliran sungai yang kondisi airnya bersih jernih juga sesekali terdengar kicauan burung yang ada di sekitar perbukitan itu.
Untuk mengunjungi lokasi Gajeboh dari Terminal Ciboleger berjalan kaki sepanjang tiga kilometer melintasi jalan setapak hutan belukar dan tebing curam yang terjal itu.
Banyak pengunjung tidak kuat berjalan dan memilih istirahat dan duduk di bale-bale rumah warga Badui.
Sebab, kondisi medan menuju Gajeboh terjal dengan kondisi jalan naik dan turun cukup tajam dan pengunjung yang sudah usia di atas 60 tahun terpaksa kembali ke Ciboleger.
"Kami merasa senang berjalan kaki yang kondisi seperti itu menggunakan tongkat dan sampai lokasi Gajebo," kata Agung.
Begitu juga Mumu (40) bersama rombongan kantor warga Kabupaten Serang mengaku dirinya mengunjungi lokasi Gajeboh di pedalaman Badui cukup menguras tenaga juga penuh hati-hati berjalan kaki dengan kondisi licin diguyur hujan.
Kondisi jalan setapak curam tebing perbukitan kawasan Badui sangat melelahkan ketika berjalan setapak naik cukup tinggi.
"Saya kira perjalanan Ciboleger ke Gajeboh melelahkan dan penuh tantangan dengan medan terjal dan curam tebing,"katanya menjelaskan.
Rina (23) seorang mahasiswa warga Bogor mengaku dirinya bersama rombongan akan mengunjungi kawasan Badui Dalam yakni Kampung Cibeo dengan menempuh jalan kaki selama lima jam dengan jarak tempuh 14 kilometer dari Ciboleger.
Perjalanan itu melintasi kawasan hutan di pedalaman Badui dengan kondisi jalan setapak dan banyak tebing curam, sehingga hati-hati agar tidak jatuh.
"Kami bersama rombongan didampingi warga Badui menuju Badui Dalam dan pulang Senin (29/5) itu," kata Rina.
Sementara itu, Kepala Desa Kanekes yang juga tokoh Badui Jaro Saija mengatakan para pengunjung yang mendatangi kawasan Badui setiap akhir pekan cukup ramai untuk wisata alam dengan berjalan kaki melintasi jalan setapak dan banyak curam tebing di perbukitan, sehingga harus hati -hati, terlebih curah hujan.
Selain itu juga pengunjung agar mematuhi aturan di antaranya tidak berenang di kolam dan aliran sungai juga tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami mencatat pengunjung akhir pekan bisa mencapai sekitar 1.200 orang, apalagi saat ini panen durian,"katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wisata alam di kawasan Badui dipadati pengunjung