Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya meminta mantri tani desa berinovasi dalam teknologi dalam mengembangkan bidang peternakan untuk mencapai swasembada daging dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami meyakini Lebak bisa menjadi sentra ternak terbesar dan bisa memenuhi permintaan wilayah Jabotabek," kata Iti Octavia saat pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tematik Bagi Mantri Tani Desa di Lebak, Kamis.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak imbau warga waspadai gelombang tinggi di selatan Banten
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak imbau warga waspadai gelombang tinggi di selatan Banten
Pelaksanaan bimtek tematik itu dengan kerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Bogor.
Bimtek itu diharapkan meningkatkan pengetahuan mantri tani desa khususnya di bidang budidaya ternak menggunakan teknologi tepat guna.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak cukup luas dan mendukung pengembangan usaha peternakan kecil maupun peternakan besar.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini masih kekurangan tenaga penyuluh peternakan sehingga sulit untuk mengembangkan usaha peternakan tersebut.
Saat ini, kata Bupati, jumlah tenaga penyuluh peternakan hanya lima orang dengan melayani 340 desa dan lima kelurahan tersebar di 28 kecamatan.
Oleh karena itu, kekurangan tenaga penyuluh peternakan tersebut, nantinya bisa dilayani oleh petugas mantri tani desa.
"Kami berharap mantri tani desa yang mengikuti bimtek bisa meningkatkan kompetensi kemampuan teknik tematik itu, sehingga mampu mengembangkan teknologi dan inovasi peternakan kepada masyarakat," katanya.
Menurut Bupati, pengembangan teknologi dan inovasi pada bidang peternakan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan mantri tani desa.
Diharapkan mantri tani desa bisa mengubah perilaku sikap dan ketrampilan (PSK) peternak, dimana yang awalnya peternak kerbau, misalnya, melepasliarkan ternak di lahan tanah lapang untuk makan rumput.
Namun, setelah mengetahui teknologi dan inovasi dalam tematik itu bisa mengembangkan ternak kerbau berada di kandang dan tidak dilepasliarkan.
"Saya kira ternak cukup berada di kandang dalam kondisi bersih dan diberikan pakan yang cukup dari rerumputan, dedak, vitamin," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Cinagara Bogor Dede Nursyamsi mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak bahwa mantri tani desa sebagai pelopor dan pejuang pembangunan pertanian dan peternakan.
Untuk keberhasilan pembangunan sektor pertanian peternakan dapat memenuhi ketersediaan pangan untuk masyarakat.
"Kami optimistis Lebak menjadi sentra peternakan besar dan kecil, sehingga bisa menopang kebutuhan pangan daerah lain," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak Rian mengatakan kekurangan tenaga penyuluh peternakan itu tentu berdampak terhadap usaha budidaya ternak milik masyarakat tersebut.
Saat ini, kata dia, populasi kerbau sebanyak 13 ribu ekor lebih, sapi 3.000 ekor, domba 62.107 ekor, kambing 36.217 ekor dan unggas tiga juta ekor.
Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat dapat merealisasikan penambahan tenaga penyuluh peternakan guna mendukung swasembada daging dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap pemerintah pusat dapat merevitalisasi tenaga penyuluh peternakan itu satu desa ditangani satu petugas," kata Rian.