Baca juga: Pelayanan KB jangka panjang di Kampung Badui Lebak capai 2.000 peserta PUS
Pemerintah Kabupaten Lebak bekerja keras untuk meningkatkan produksi beras dan melibatkan semua pihak, termasuk pemangku kepentingan dan kelompok tani untuk mencapai target produksi beras sebanyak 400.000 ton itu.
Selama ini, produksi beras Kabupaten Lebak cukup besar menyumbangkan kedaulatan pangan nasional dan pada tahun 2022 sebanyak 330.000 ton hingga surplus 12 bulan dengan penduduk 1,3 juta jiwa.
"Kami mendorong petani agar terus meningkatkan produksi pangan guna mendongkrak pendapatan ekonomi petani," katanya menjelaskan.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan dengan percepatan tanam dan petani yang sebelumnya dua kali panen, namun kini harus bisa panen tiga kali musim dalam setahun.
Mereka umumnya petani di Kabupaten Lebak hanya dua kali tanam akibat kesulitan pasokan air, namun sekarang hampir semua di daerah ini telah tersentuh jaringan irigasi, baik irigasi teknis, semi teknis dan irigasi desa.
Selain itu, juga lokasi areal persawahan yang tidak memiliki jaringan irigasi atau kesulitan air maka dilakukan pompanisasi dengan menyedot air sungai maupun sumber mata air.
Para petani agar mengoptimalkan alat sarana pertanian (alsintan) untuk melakukan gerakan tanam dengan menggunakan traktor.
Rahmat mengimbau petani jika musim panen bisa menjual dalam bentuk beras sehingga dapat mengeruk keuntungan cukup besar.
Selama ini, kebanyakan petani di sini jika musim panen dijual dalam bentuk gabah ke tengkulak maupun penampung.
"Kami minta tidak menjual gabah,tetapi menjual dalam bentuk beras sehingga dapat memenuhi pasar lokal," katanya menjelaskan.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menargetkan produksi beras sebanyak 400.000 ton pada 2023 dan dengan meluncurkan berbagai program bantuan pemerintah, diantaranya upaya khusus (upsus) tanaman padi.