Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, optimistis target ikan tangkap sebanyak 3.700 ton pada tahun 2023 terealisasi karena adanya sejumlah program untuk mendukung kerja nelayan.
"Kami bekerja keras untuk mencapai target ikan tangkap di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI),"kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak, Jumat.
Pemerintah pusat dan daerah memiliki program-program untuk peningkatan produksi tangkapan ikan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
Program bantuan para nelayan berupa peralatan alat tangkap dan armada kapal di atas bobot 12 grosston (GT).
Sebab, kapal di atas 12 GT nelayan bisa mencari ikan ke tengah laut dengan jelazah sampai 60 mil dari pantai.
Penangkapan di tengah laut itu, tentu mendorong peningkatan produksi tangkapan ikan.
Selain itu juga nelayan menerima bantuan sarana alat tangkap diantaranya jaring rampus, pancing tonda, gillnet milenium, dan jaring muroami.
"Dengan adanya bantuan itu maka produksi tangkapan meningkat," katanya.
Menurut dia, populasi ikan-ikan di selatan Banten atau Samudra Hindia memiliki mutu dan kualtas serta bernilai jual tinggi juga produksinya cukup melimpah.
Kebanyakan populasi ikan di Perairan Samudra itu merupakan jenis ikan besar, seperti tuna, marlin dan layur juga tangkapan cakalang, kembung, tongkol, lobster, dan sidat.
Bahkan,saat ini tangkapan ikan tuna, cakalang sedang melimpah. "Produksi tangkapan berkisar antara 300-400 ton per bulan dengan perguliran ekonomi hingga belasan miliar, " katanya menjelaskan.
Konsumsi ikan rata-rata nasional mencapai 36,27 kilogram per kapita per tahun. Sementara di Kabupaten Lebak baru mencapai 20,15 kilogram per kapita per tahun.