Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat untuk mencegah penyebaran kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Gerakan PSN itu dinilai lebih efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Triatno Supiyono di Lebak, Kamis.
Baca juga: MUI Lebak tolak segala bentuk apapun terorisme
Penyebaran kasus DBD di Kabupaten Lebak cenderung meningkat hingga November 2022 mencapai 669 kasus dan empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia, sedangkan tahun sebelumnya sekitar 500 kasus.
Meningkatnya kasus DBD itu seiring musim hujan, sehingga perlu ditangani secara komprehensif melakukan gotong royong untuk melaksanakan PSN.
Sebab, PSN dengan melakukan kegiatan 3M (Mengubur, Menguras, dan Menutup) barang-barang bekas dan menaburkan bubuk larvasida pada bak mandi yang terdapat genangan air di dalam lingkungan rumah atau di lingkungan.
Dimana musim hujan dipastikan banyak bermunculan genangan air yang dapat menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Biasanya, ujar dia, musim hujan kelangsungan hidup nyamuk DBD akan lebih lama, sebab tingkat suhu kelembaban cukup tinggi.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di lingkungan pemukiman agar rutin setiap pekan melaksanakan PSN untuk mematikan jentik-jentik nyamuk sehingga tidak berkembang biak populasi nyamuk Aedes Aegefty itu," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, masyarakat harus mewaspadai penyebaran DBD dan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam agar segera dibawa ke puskesmas maupun rumah sakit untuk diperiksa.
Pemeriksaan itu sangat penting, terutama bagi bayi dan anak-anak untuk mewaspadai kasus DBD.
Selain itu juga pihaknya mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pencegahan DBD agar masyarakat dapat menyadari untuk gotong royong melakukan PSN dan 3M.
"Kami berharap masyarakat tetap melakukan PSN dan 3M untuk mencegah DBD," katanya.
Ia menyebutkan, dari 669 kasus DBD itu, tersebar di Kecamatan Rangkasbitung 250 kasus dengan empat meninggal dunia, Kalanganyar (49), Cibadak (82), Warunggunung (25), Cikulur (17), Maja (23), Curugbitung (19), Sajira (24), Cipanas (46), Lebakgedong (11), Muncang (8), Sobang (5), Cimarga (23), Leuwidamar (8), Bojongmanik (2), Cileles (8), Gunung Kencana (4), Malingping (17), Banjarsari (1), Wanasalam (9), Cijaku (6), Panggarangan (3), Cihara (3), Bayah (14), Cilograng (2), Cibeber (9), dan Cirinten (1).
"Kami minta warga agar waspada penyebaran kasus DBD," katanya.
Sejumlah warga Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa masyarakat setempat setiap pekan melaksanakan gotong royong dengan PSN dan 3M untuk mencegah DBD.
Mereka warga memiliki kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak dijadikan populasi nyamuk DBD.
"Kami di sini bersama warga rutin melakukan gotong royong,terlebih musim hujan guna mencegah kasus DBD itu," kata Samsudin, warga Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak.