Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendorong para guru yang bertugas di lebaga pendidikan di bawah naungan institusi itu agar melek informasi dan menguasai teknologi digital guna meningkatkan kualitas pendidikan.
"Kami menargetkan semua guru ke depan bisa menguasai penggunaan informasi dan teknologi (IT) digitalisasi," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Lebak H Humaedi Hakim di Lebak, Kamis.
Baca juga: Relawan pantau kesehatan pasien warga Suku Badui di Lebak
Penggunaan IT, kata dia, merupakan kewajiban bagi guru guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah.
"Di era digitalisasi sekarang ini tentu guru tertinggal jika tidak mampu mengoperasikan IT, apalagi, kegiatan-kegiatan saat ini berbasis online," ujarnya.
Kegiatan pembelajaran, administrasi keuangan, pendataan guru, termasuk bantuan operasional sekolah ( BOS) juga berbasis sistem secara online.
Karena itu, tenaga pendidik harus menguasai IT untuk menunjang kegiatan kerja di madrasah.
"Kami berharap guru mampu menguasai transpormasi digitalisasi," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus meningkatkan literasi membaca buku sehubungan saat ini minat membaca baik guru maupun siswa di Kabupaten Lebak masih rendah.
Persoalan rendahnya minat membaca itu tentu menjadi tanggung jawab bersama.
Kemenag Lebak juga bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Jakarta mengadakan pelatihan bimbingan teknis ( Bintek) untuk peningkatan mutu yakni Bintek Kurikulum, Metodologi Pembelajaran, Inovasi dan Modefikasi.
Bintek itu tentu bagaimana korelasinya kepada siswa dengan dibekali kurikulum merdeka 347 untuk pengetahuanya, IT nya, dan bagaimana dimodefikasi dengan mulok di madrasah-madrasah swasta.
"Sebagian besar pendidikan madrasah di Kabupaten Lebak itu milik swasta dan hanya relatif kecil berstatus negeri," katanya.
Ia menyebutkan, untuk pendidikan RA setara PAUD tercatat 168 unit dan status negeri 3 unit dengan guru 440 honorer dan 3 negeri.
MI setara SD sebanyak 239 unit dan 2 status negeri dengan guru 1.445 honorer serta 159 negeri.
Begitu juga MTs setara SMP sebanyak 270 unit dengan 5 status negeri dengan guru 2.350 honorer dan 222 negeri.
Sedangkan MA setara SMA sebanyak 102 unit dan 3 status negeri dengan guru 767 honorer dan 92 negeri.
"Kami secara bertahap terus meningkatkan mutu pendidikan, karena prestasi peserta didik di madrasah baru meraih prestasi tingkat provinsi dengan lomba Paskibraka, Pramuka dan Kompetensi Sains Madrasah (KSM)," katanya.