Serang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi inflasi yang bisa meningkat menjelang akhir tahun 2024.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar, di Serang, Rabu, mengatakan kenaikan harga mulai dari produksi, transportasi, komunikasi hingga harga komoditas terasa sejak November dan diprediksi akan terus berlanjut.
"Karena beberapa kenaikan itu tidak hanya dari kebijakan daerah tetapi dari pusat. Paling tidak kita sudah melakukan upaya dan hasilnya nanti kita data," katanya.
Baca juga: Demi inflasi terkendali, BI Banten imbau masyarakat bijak berbelanja
Pihaknya menegaskan upaya dan komitmen telah dilakukan agar tetap menjaga stabilitas inflasi. Karena inflasi tidak hanya soal makanan tetapi mulai dari pakaian, pendidikan, hiburan, kesehatan dan transportasi
"Semua menentukan, maka harus sama-sama menjaga stabilitas harga. Karena inflasi itu tidak merugikan produsen dan jangan juga membebankan konsumen jadi itulah produktifitas," katanya.
Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh BPS, inflasi Provinsi Banten sampai November 2024 tercatat di angka 1,38 persen.
Baca juga: Tangerang dan Cirebon kerja sama pemenuhan bawang merah
BPS juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih cermat dalam mengelola pengeluaran mereka, terutama dalam membeli bahan pangan yang rentan mengalami kenaikan harga.
"Kami berharap masyarakat dapat memahami kondisi pasar dan tetap waspada terhadap perubahan harga yang tidak terduga," katanya.
Dengan perhatian yang lebih terhadap pola permintaan dan ketersediaan stok bahan pangan, BPS optimis dapat menjaga stabilitas harga dan mengurangi dampak inflasi di akhir 2024. Pemerintah Daerah juga diharapkan dapat terus memperkuat kerjasama dengan pihak terkait untuk mengatasi potensi masalah inflasi ini.
Baca juga: Jaga stabilitas pangan, Pemprov Banten dorong produksi bawang merah