Serang, Banten (ANTARA) - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menegaskan dirinya mempunyai prinsip bahwa media massa adalah suatu bentuk investasi yang harus dijaga oleh pemerintah.
“Bahkan keterkaitan terhadap pembangunan yang dilaksanakan secara penta helix, kemudian juga rasanya tidak mungkin pembiaran terhadap media ini sampai menghilang,” katanya saat menghadiri Tasyakuran dalam rangka HUT ke-22 Harian Umum Kabar Banten, Senin (31/10).
Namun, lanjut Tatu, jika sampai media massa tutup akibat dampak dari pandemi covid-19, itu merupakan bagian dari kesalahan pemerintah.
“Media massa ini investasi yang harus dijaga, sebuah perusahaan yang memiliki karyawan dan punya keluarga yang sama punya hak yang harus dilindungi dan di selamatkan oleh pemerintah. Sama dengan usaha-usaha yang lainnya misalnya UMKM di masyarakat yang harus kami tetap pertahankan untuk bisa hidup,” ungkapnya.
Maka dalam kondisi yang sulit saat ini diharapkan bisa segera masuk ke kondisi yang lebih baik lagi.
“Kita terus bergandengan tangan, kita bersama-sama, kesulitan apa pun kita diskusikan bersama-sama kita carikan solusinya,” ajak Tatu.
Meskipun dengan keterbatasan anggaran yang di miliki Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang Tatu mengajak agar tetap bersama-sama.
“Kita bersama-sama, dengan kebersamaan kita akan maju bersama-sama,” ujarnya
Pada momen Milad Kabar Banten, Tatu menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya lantaran bukan hanya hubungan formal antara media dan pemda. Namun perjalanan politik dirinya pun tidak terlepas di warnai oleh Kabar Banten. “Mari bersama-sama membangun Kabupaten Serang, membantu untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang,”tuturnya.
Pada momen tersebut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Tokoh Masyarakat Banten KH. Embay Mulya Syarif menerima penghargaan.
Penghargaan pertama diberikan kepada Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yaitu sebagai Kepala daerah terbaik, komunikatif, inspiratif, aspiratif dalam pembangunan.
Sedangkan penghargaan kedua diberikan kepada tokoh Banten sekaligus Ketua Umum PB Mathla'ul Anwar, KH Embay Mulya Syarif sebagai sebagai tokoh aspiratif dan peduli pers.
Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar mengatakan tasyakuran bini'mah ke 22 tahun Kabar Banten atau yang dulu bernama Fajar Banten sebagai bentuk rasa syukur. Walau sederhana namun tidak menghilangkan makna tasyakur binikmah pada Allah SWT. Sehingga kita bisa terus menjadi orang yang bersyukur.
Ragin sapaan akrabnya mengatakan, selama dua tahun kebelakang semua menghadapi musibah pandemi Covid-19. Media massa menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak akibat Pandemi Covid-19 tersebut. Bukan hanya di daerah, bahkan media nasional pun banyak yang berhenti ditengah jalan dan berganti ke platform lain.
Sehingga ketika Kabar Banten yang memadukan berbagai platform dan berhasil bertahan hingga usia 22 tahun menjadi berkah tersendiri.
“Pada usia 22 tahun alhamdulillah sejak tahun lalu kita terus mencoba bertransformasi membangun platform lain (digital),” ucapnya.
Bupati Tatu: Media massa investasi yang harus dijaga pemerintah
Senin, 31 Oktober 2022 23:11 WIB
Media massa ini investasi yang harus dijaga