Lebak (ANTARA) -
Baca juga: Warga Kabupaten Lebak diminta budayakan cuci tangan cegah infeksi pencernaan
Deden mengatakan peringatan Hari Santri menjadikan momentum untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan karena Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman perbedaan agama, suku, ras, sosial, budaya, dan bahasa.
Ia menambahkan lahirnya Hari Santri juga menjadi momentum membangun kebersamaan untuk melawan politik identitas.
"Para santri jangan sampai terbawa-bawa politik identitas, tetapi santri harus berpegang teguh untuk membangun empat pilar kebangsaan, yakni ideologi Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Empat pilar kebangsaan itu sudah harga mati bagi santri dan pesantren," kata Deden.
FSSP Kabupaten Lebak juga tidak henti-hentinya selalu mengajak dan menyampaikan hal itu, termasuk pada Festival Hari Santri bahwa santri itu adalah sebagai penopang NKRI.
Meski politik identitas tidak bisa hilang begitu saja, Deden menyebut di Kabupaten Lebak situasi itu relatif kecil.
"Kita terus meminimalisasi politik identitas itu dengan membangun kebersamaan dari kelompok dan kalangan mana pun untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," kata Ketua Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lebak.