Tangerang (ANTARA) - Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan realisasi pendapatan daerah pada tahun 2021 sebesar Rp4,2 triliun dan realisasi belanja daerah sebesar Rp4,12 triliun.
"Atas laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 memperlihatkan kemampuan yang cukup baik dalam membiayai aktivitas operasional," kata Wali Kota Arief usai kegiatan Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang dengan agenda Pengambilan Keputusan Mengenai Penetapan Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2021 di Puspemkot Tangerang, Rabu.
Baca juga: 783 lowongan kerja ditawarkan di bursa kerja virtual Kota Tangerang
Wali Kota menyampaikan realisasi pendapatan daerah dan belanja daerah yang tertuang dalam pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2021 dilengkapi dengan Laporan Realisasi Anggaran, laporan Saldo Anggaran Lebih (SAL), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), neraca dan laporan arus kas.
"Serta catatan atas laporan keuangan yang dilengkapi dengan informasi penting lainnya," kata Wali Kota Arief dalam rapat paripurna yang hadir bersama Wakil Wali Kota H. Sachrudin.
Dengan ditetapkan Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2021 menjadi Peraturan Daerah (Perda), diharapkan akan memberikan efek positif bagi Pemkot Tangerang dalam memberikan pelayanan yang paripurna bagi masyarakat.
"Segala apresiasi, catatan dan masukan akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkot untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan publik," kata Wali Kota.
Juru bicara Badan Anggaran Tengku Iwan Jayasyah Putra mengatakan terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan oleh DPRD melalui Badan Anggaran antara lain dampak KLB COVID-18 selama dua tahun anggaran daerah untuk pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan jembatan drainase serta infrastruktur lainnya menjadi tidak maksimal.
“Dalam APBD Perubahan 2022 dan APBD selanjutnya agar Wali Kota memberikan keberpihakan anggaran yang memadai untuk menanggulangi persoalan sarana prasarana infrastruktur yang terjadi di pusat kota, kawasan perumahan dan kantong-kantong permukiman,” katanya.