Manager MU ngebet Frenkei de Jong segera mendarat di Old Trafford

Jakarta (ANTARA) -
Manager Manchester United (MU) Erik den Hag ngebet agar  Frenkie de Jong segera mendarat di Old Trafford.

Mantan pelatihnya sewaktu di Ajax itu berharap gelandang Barcelona itu sudah bisa terbang bersama MU pada 8 Juli untuk tur pramusim ke Thailand dan Australia.

Baca juga: MU Lyon berebut bek kiri Belanda Tyrell Malacia

Keinginan tersebut setelah Barcelona menyetujui harga 65 juta euro (Rp1,01 triliun) untuk sang gelandang, kata beberapa sumber kepada ESPN.

Tetapi jika ditambah dengan add-ons, maka harga bidikan utama manajer Erik ten Hag pada bursa transfer musim panas ini total menjadi di atas 80 juta euro (Rp1,24 triliun).

Menurut sumber-sumber ESPN itu kesepakatan masih belum dirampungkan karena masih ada kendala besar yang mesti diatasi.

Namun ini ada keyakinan kuat baik Old Trafford maupun Camp Nou sudah sepakat sehingga de Jong bakal menjadi pemain pertama yang dikontrak United era Erik ten Hag.

Menurut sumber-sumber di Barca, kesepakatan masih menunggu fee dan add-ons yang pasti. Namun yang jelas harga total untuk de Jong tidak akan sampai menyentuh angka 100 juta euro (Rp1,56 triliun).

Sumber-sumber lainnya menyebutkan bahwa transfer de Jong akan dirampungkan paling lambat esok Kamis 30 Juni tepat saat MU tutup buku musim 2021-2022.

De Jong sendiri berulang kali mengatakan lebih memilih bertahan di Barca tetapi luluh setelah manajemen Blaugrana mendesak dia untuk pindah.

Barca sendiri membayar 75 juta euro untuk de Jong ketika didapatkan dari Ajax pada 2019, ditambah 11 juta euro dari add-ons.

Setelah membeli de Jong, United akan mengalihkan perhatian kepada penyerang serba bisa yang bisa bermain dalam berbagai posisi di lini depan.

Salah satu yang dibidik adalah pemain asal Brazil yang saat ini bermain di Ajax, Antony. Tapi Ajax tak mau melepaskannya kecuali MU berani membayar 80 juta euro.

United sendiri percaya biaya transfer Antony mencapai 40 juta euro, namun Ajax telah menegaskan bahwa mereka tidak berada di bawah tekanan untuk melepas pemain depan itu.