Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rangkaian agenda World Economic Forum (2022) di Davos, Swiss, mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia mengingat masa pemulihan ekonomi menjadi momentum emas berinvestasi.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan saat ini adalah momen emas untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam webinar terkait Indonesia Economic Outlook 2022 di rangkaian agenda WEF, Senin.
Baca juga: Menhub: Banyak kecelakaan bus karena perusahaan belum terdaftar
Ia menyampaikan kondisi pandemi di Indonesia saat ini telah membaik, atas arahan Presiden Joko Widodo masyarakat sudah bisa mulai melepaskan masker di ruangan terbuka yang tidak dalam keramaian.
"Ini merupakan salah satu langkah awal transisi dari pandemi ke endemi,” imbuhnya.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo menjadi Champion dari Global Crisis Response Group (GCRG) yang berfokus pada isu pangan, energi, dan keuangan. Hal ini menjadikan Indonesia turut berperan penting dalam mengatasi tantangan besar yang saling terkait dalam ketahanan pangan, energi, dan keuangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tiga agenda utama yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
“Dalam arsitektur kesehatan global, Indonesia mengusulkan untuk menciptakan mekanisme pembiayaan yang bisa mendukung tersedianya vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan. Hal ini penting karena saat ini pandemi COVID-19 masih belum selesai dan masih ada negara-negara, terutama di Afrika, yang belum memiliki akses yang luas dalam mendapatkan vaksin seperti negara-negara berkembang lainnya,” jelas Menko Airlangga.
Terkait dengan transformasi ekonomi berbasis digital, Menko Airlangga menyampaikan bahwa digitalisasi di Indonesia telah meningkat tajam selama pandemi. Peningkatan ini juga menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2021 dapat terlihat dari transaksi komersial yang mencapai lebih dari 27 miliar dolar AS dengan lebih dari 2.300 start-up.
Mengenai transisi energi, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen dalam bertransisi menggunakan energi baru terbarukan (EBT), dengan mengembangkan prototipe pajak karbon untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dan akan mengganti pembangkit listrik tenaga batu bara dengan tenaga EBT.
"Salah satu yang menjadi penting dalam transisi energi ini adalah tentang bagaimana menyiapkan pendanaannya melalui mekanisme blended finance dan mengembangkan protokol obligasi transisi sebagai peluang untuk memberikan pembiayaan kepada perusahaan yang memiliki target transisi ke industri hijau di masa depan," pungkas Menko Airlangga.