Lebak (AntaraBanten) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten, Dede Supriatna mengatakan, kekeringan yang terjadi belakangan ini di Lebak, tidak menimbulkan terhadap kerawanan pangan karena stok pangan cukup lima bulan mendatang.
"Kami menjamin stok pangan di Kabupaten Lebak tidak ada masalah dan hasil produksi gabah Juni 2014 melimpah hingga 500.070 ton gabah kering pungut," kata Supriatna di Rangkasbitung, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini stok beras di sejumlah pasar di Kabupaten Lebak melimpah dan masyarakat tidak panik sehubungan terjadi kekeringan akibat musim kemarau.
Persediaan pangan yang ada di sejumlah pasar mencukupi untuk kebutuhan lima bulan ke depan.
"Kami sampai saat ini menerima laporan stok pangan melimpah dan tidak terjadi kerawanan pangan," katanya.
Ia juga mengatakan, pemerintah melalui Perum Bulog Divre Kabupaten Lebak-Pandeglang, mereka secara rutin menyalurkan beras untuk rakyat miskin atau raskin.
Penyaluran raskin tersebut dipastikan tidak terjadi kerawanan pangan.
Pemerintah telah melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memberikan bantuan pompanisasi kepada petani yang mengalami kekeringan.
Bantuan pompanisasi tersebut untuk menyelamatkan tanaman padi yang terkena kekeringan.
Pompanisasi itu bisa menyedot air bawah tanah juga sungai-sungai untuk dialiri ke lahan persawahan.
"Kami mencatat sawah yang mengalami kekeringan jumlahnya relatif kecil yakni puuhan hektare tersebar di sejumah kecamatan," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya manusia (SDM) petani.
Selain itu, juga bantuan alokasi dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan Provinsi serta Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Bantuan dana tersebut dalam upaya mendukung program ketahanan pangan secara nasional.
"Kami terus meningkatkan produksi pangan agar di Lebak surplus dan memberikan sumbangan untuk nasional." katanya.