Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta petani menerapkan program indeks pertanaman ( P) 400 untuk menggenjot produksi pangan sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani.
"Hingga kini kita terus mensosialisasikan penerapan IP 400," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Rabu.
Baca juga: Pemkab Lebak berangkatkan pekerja migran ke sejumlah negara di Asia
Penerapan IP 400 di Kabupaten Lebak sudah diujicobakan di Kelompok Tani Desa Sawarna Bayah tahun 2021 dan berhasil di lahan seluas 50 hektare.
Mereka petani di daerah itu dalam setahun bisa mengelola empat kali musim tanam dan empat kali musim panen.
Selama ini, IP di daerah itu masih 2,5 dan 3,0 musim tanam selama setahun, sehingga harus ditingkatkan menjadi 4 kali tanam.
Sebab, saat ini jumlah populasi manusia terus bertambah, namun kebutuhan lahan pertanian tetap, bahkan menurun.
Sebetulnya, program IP 400 merupakan terobosan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri dapat terpenuhi bahkan surplus hingga mampu ekspor.
Karena itu, pemerintah daerah memprogramkan IP 400 itu dengan sistem "culik tanam", artinya petani sebelum memanen padi diberikan waktu selama 20 hari untuk persemaian padi.
Jika petani itu memanen padi maka langsung kembali petani menggarap lahannya untuk ditanami padi dari benih persemaian itu.
"Kita berharap petani begitu panen maka langsung dilakukan gerakan tanam, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, penerapan program IP 400 di Kabupaten Lebak didukung sarana irigasi juga ketersediaan pupuk.
Begitu juga petani melaksanakan percepatan tanam tentu harus menggunakan varietas benih padi yang usia panennya selama 90 hari setelah tanam.
Varietas benih padi itu jenis varietas Pajajaran, sehingga petani harus mampu membuat persemaian varietas Pajajaran itu.
Selain itu juga potensi areal sawah cukup luas dan semangat petani dan kerja sama erat kelompok tani.
"Saya kira program IP 400 merupakan penerapan teknologi guna menyumbangkan produksi pangan untuk provinsi dan nasional, " katanya menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan pihaknya siap menerapkan program IP 400 untuk meningkatkan produksi pangan.
Mereka petani di sini dapat menerapkan IP 400 karena sebelumnya IP tiga kali tanam dalam setahun.
"Kami optimistis program IP 400 bisa direalisasikan tahun 2022 karena didukung ketersediaan air sepanjang setahun, " katanya.