Cilegon (Antara Banten) - PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) anak usaha PT Krakatau Steel Tbk memasok kelebihan daya listrik kepada PLN.
"Kami telah menandatangani pembelian Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk kelebihan tenaga listrik (excess power) dari pembangkit listrik milik MJIS akhir November 2012," kata Direktur Utama PT Meratus Jaya Iron & Steel, Anwar Ibrahim di Cilegon, Kamis.
Anwar mengatakan, Meratus Jaya merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi besi spons, perusahaan juga telah memasok kelebihan tenaga listriknya kepada PLN.
Excess power dari pembangkit listrik milik Meratus Jaya tersebut akan ikut memperkuat sistem kelistrikan di daerah Batu Licin, Kalimantan Selatan, yang disalurkan melalui jaringan tegangan menengah 20 kV dari gardu induk Batu Licin.
Sejak dilakukan sinkronisasi pada 23 Nopember 2012, pembangkit listrik milik Meratus Jaya yang memproduksi energi listriknya dengan menggunakan bahan bakar sisa gas dari unit pabrik rotary kiln mulai memasok listrik 4,5 Mega Watt (MW).
Pasokan ini, jelas Anwar, secara bertahap akan terus ditingkatkan menjadi 9 MW ke sistem Batu Licin.
Ketika unit ke-2 dari pembangkit milik MJIS mulai beroperasi pasokannya meningkat menjadi 20 MW.
"Kami berharap kehadiran Meratus Jaya dapat ikut membantu masyarakat setempat melalui energi listrik yang dihasilkan pembangkit listrik milik MJIS dan disalurkan melalui PLN, sehingga dapat membantu PLN dalam melayani masyarakat," kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan Hakim.
Excess power dari Meratus Jaya dipasok ke PLN dengan harga beli Rp825/kWh, jika beroperasi 20 MW akan berpotensi mengurangi penggunaan BBM bagi PLN sebesar 38.500 kiloliter per tahun atau ekuivalen dengan penghematan sekitar Rp1 miliar per hari.
"Kami akan terus melakukan sinergi dan inovasi agar keberadaan badan usaha milik negara dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan segenap pemangku kepentingan lainnya," kata Irvan.
PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) pada hari Jumat (8/3) telah melakukan pengiriman perdana besi spons sebanyak 5000 metrik ton ke PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) yang nantinya dipergunakan bagi bahan baku baja.
Meratus Jaya merupakan perusahaan pengolah bijih besi pertama di Indonesia, yang beroperasi pada November 2012, 66 persen sahamnya dimiliki Krakatau Steel.
Perusaahaan menggunakan teknologi rotary kiln yang juga teknologi pertama di Indonesia. Perseroan segera akan beroperasi secara normal dengan kapasitas produksi 315.000 ton DRI per tahun melalui pengoperasian 2 unit rotary kiln dan 2 unit pembangkit listrik
dengan kapasitas keseluruhan 2 X 14 MW per tahun.