Ciputat, Tangsel (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meluncurkan Program Beasiswa Peduli yang diperuntukkan bagi 142 putera-puteri lulusan Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (MA/SMA/SMK) yang ditinggal wafat salah satu atau kedua orangtuanya karena terpapar COVID-19.
Komitmen UMJ melalui kebijakan Beasiswa Peduli itu disampaikan oleh Rektor UMJ Dr Ma’mun Murod MSi pada prosesi wisuda yang dilakukan secara virtual (daring) di Auditorium UMJ, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (14/8/2021).
“Ini bukan gagah-gagahan. Ini masalah kemanusiaan,” katanya, sambil menambahkan bahwa kebijakan pemberian beasiswa itu merupakan bentuk empati dengan semangat “Teologi Al-Ma’un” yang mengajarkan bahwa “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”.
Menurut Rektor UMJ, program beasiswa yang diperuntukkan bagi 142 yatim piatu itu murni urusan empati dan peduli di era pandemi COVID-19 serta merupakan amal usaha Muhammadiyah. Muhammadiyah selama ini sudah terbiasa memberi, berta’awun kepada sesama.
Ma'mun Murod menjelaskan, sebelumnya kebijakan beasiswa yang diberikan oleh UMJ dalam merespons masa pandemi COVID-19 sudah diawali dengan kebijakan beasiswa dalam dua model.
Pertama, beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa siswi alumni MA/SMA/SMK Muhammadiyah serta kader dan keluarga Persyarikatan Muhammadiyah berupa pemotongan biaya kuliah sebesar 50 persen untuk Semester I sampai III dan pemotongan 30 persen untuk Semester IV sampai VIII.
Kedua, beasiswa yang bersifat umum dan diperuntukkan bagi semua putera-puteri lulusan MA/SMA/SMK berupa pemotongan uang kuliah sebesar 50 persen untuk Semester I dan II, sedangkan untuk semester selanjutnya normal (tidak ada pemotongan).
Sementara itu Wakil Rektor III UMJ Dr Misriandi MPd menjelaskan, penyebutan angka 142 penerima Beasiswa Peduli merupakan penggabungan angka 76 dan 66. Angka 76 merupakan usia Kemerdekaan Indonesia tahun 2021 ini dan angka 66 merupakan usia UMJ tahun ini.
“Dengan semangat HUT RI ke-76 dan Milad UMJ ke-66, UMJ meluncurkan Program Beasiswa Peduli yang diperuntukkan bagi 142 putera-puteri lulusan MA/SMA/SMK yang berstatus yatim, piatu, atau yatim piatu,” ujar Misriandi saat menyampaikan keterangan di acara wisuda virtual tersebut.
Wisuda daring UMJ pada 14 Agustus 2021 yang dilaksanakan untuk kedua kalinya selama pandemi COVID-19 itu meluluskan tiga sarjana Diploma 3, kemudian 1.397 wisudawan Program Sarjana S-1, 140 wisudawan Program Magister, lima wisudawan Program Doktor, dan 16 wisudawan Program Spesialis.
Selain wisudawan reguler, UMJ juga meluluskan peserta wisuda tahfiz dari dua fakultas, yaitu Muhammad Ichsantansyah dan Haikhadia Gunawan dari Fakultas Agama Islam dan Mohammad Irfandri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
UMJ itu sendiri resmi didirikan pada 18 November 1955 dan menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tertua di antara 176 PTM yang ada di seluruh Indonesia.
Saat ini UMJ memiliki 10 fakultas dan 52 program studi, meliputi FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Agama Islam, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Keperawatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
UMJ Juga memiliki Sekolah Pascasarjana yang memiliki sejumlah program magister, meliputi Magister Ilmu Hukum, Magister Studi Islam, Magister Manajemen, Magister Ilmu Administrasi, Magister Ilmu Komunikasi, Magister Akuntansi, Magister Kesehatan Masyarakat, dan Magister Ilmu Keperawatan plus Program Doktor Ilmu Agama Islam.
UMJ sampai sejauh ini telah menghantarkan lebih dari 35.000 lulusan yang kini tersebar di berbagai instansi pemerintah dan swasta. Saat ini UMJ dipimpin oleh Dr Ma’mun Murod MSi sebagai rektor termuda yang pernah menjabat sebagai pimpinan UMJ.
UMJ luncurkan Beasiswa Peduli untuk yatim piatu
Sabtu, 14 Agustus 2021 15:39 WIB
Ini bukan gagah-gagahan. Ini masalah kemanusiaan