Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, melakukan persiapan untuk mengantisipasi wabah demam berdarah dengue (DBD) pascabanjir.
"Jentik nyamuk DBD biasanya muncul sepekan setelah banjir. Maka, saat ini harus disiapkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Dadang M.Epid dihubungi, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya telah meminta kepada seluruh puskesmas dan klinik untuk membantu warga yang membutuhkan obat-obatan.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun telah menyiapkan 25 puskesmas dan 20 rumah sakit yang berada di tujuh kecamatan.
Tak hanya itu saja, Dinas Kesehatan pun telah menyiapkan ambulans dan relawan medis untuk memberikan pertolongan dini.
"Untuk pelayanan kesehatan kepada korban banjir melalui RS, puskesmas hingga klinik telah siap semua. karena kami memang sudah siaga satu terhadap datanya bencana banjir," katanya.
Lalu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, telah menyiagakan sebanyak 268 klinik atau balai pengobatan dalam membantu korban banjir.
"Kita sudah berkoordinasi dengan 268 klinik di Tangsel untuk bisa membantu penanganan korban banjir yang membutuhkan bantuan," katanya.
Pada hari Senin (2/4) terdapat 11 titik perumahan yang dilanda banjir. Meski demikian, ada tiga titik perumahan yang masuk dalam kategori rawan banjir yakni Komplek Sekneg di Kelurahan Jurang Mangu, Pondok Aren dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.
Lalu, perumahan Griya Sutera di Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara dan kompleks perumahan di Kelurahan Jelupang.
Dinkes Tangsel Antisipasi Wabah DBD Pascabanjir
Selasa, 10 April 2012 12:28 WIB