Tangerang, (ANTARABanten) - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat Kota Tangerang Selatan, Banten, menyiapkan rencana kenaikan tarif angkutan kota untuk mengantisipasi kemungkinan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kita sudah siapkan rencana kenaikan tarif seiring dengan akan naiknya harga BBM," kata Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat Kota Tangerang Selatan, Yusro Siregar di Tangerang, Selasa.
Adapun kenaikan tarif yang akan diberlakukan nantinya yakni sebesar 20 hingga 30 persen. Hal tersebut disesuaikan dengan rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah pada 1 April nanti yaitu Rp 1.500 - Rp 2.000 per liter.
"Ketika rencana kenaikan BBM akan dilakukan oleh pemerintah, kita pun sudah menyiapkan kenaikan tarif angkot," katanya.
Dikatakan Yusro, tarif angkot di Kota Tangsel terakhir mengalami kenaikan pada 2009. Saat tarif tol dan harga suku cadang naik beberapa waktu lalu, tarif diakuinya tetap stabil. Namun, kenaikan harga BBM dianggap tidak bisa ditoleransi, harus diikuti dengan kenaikan.
"Kami belum membicarakan dengan Dishubkominfo membahas kenaikan tarif angkot. Namun, bila Dishubkominfo tidak ada inisiatif, kita yang akan meminta untuk menggelar pertemuan terkait kenaikan BBM dan tarif angkot" katanya.
Menurutnya untuk kebijakan kenaikan tarif angkot menunggu keputusan pemerintah. Pada hari pemberlakukan kenaikan BBM, pihaknya pun akan menaikan tarif angkot.
"Kalau pemerintah mengumumkan kenaikan BBM. Pada pukul 00.00 WIB kita juga memberlakukan kenaikan angkot. Biasanya, penumpang mengerti akan kenaikan tarif angkot meski tidak ada sosialisasi," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari Dishubkominfo Kota Tangerang Selatan, jumlah angkutan umum mencapai 1.650 unit dengan rincian 24 trayek.
Namun, dari 24 trayek yang ada, hanya 21 yang beroperasi. Sedangkan sisanya yakni angkot D24 jurusan ciputat-Pasar Bukit Mandiri, D27 jurusan Duta Bintaro-Alam Sutera, serta D25 jurusan Melati Mas-Pondok Aren, sudah tidak berjalan kembali